PEKANBARU (HR)-Kota Pekanbaru menjadi sasaran urbanisasi warga provinsi lain. Hal itu dibuktikan dengan berkembangnya pertumbuhan penduduk yang semakin signifikan didominasi bukan karena kelahiran, melainkan faktor urbanisasi.
Ketua Tim Leader Program Peningkatan Kualitas Pemukiman (P2KP) yang dikenal dengan PNPM Mandiri, Ir M Irvan menuturkan, faktor urbanisasi masyarakat dari luar Pekanbaru sangat berpotensi membuat kota menjadi kawasan kumuh.
"Sejauh ini dari 58 kelurahan di Pekanbaru terdapat sebanyak 19 kelurahan menjadi kawasan kumuh berat dan mejadi skala prioritas untuk di tangani agar bebas dari label kawasan kumuh," katanya, Kamis (30/7).
Banyak faktor yang menjadikan wilayah kawasan kumuh, hal itu karena kurangnya kesadaran dan kepekaan masyarakat akan arti pentingnya terhindar dari kumuh di lingkungan, seperti kehidupan kos-kosan yang tidak memperhatikan kebersihan. "Faktor ekonomi juga ikut ambil bagian penyumbang wilayah menjadi kumuh. Lantaran ekonomi masyarakat yang datang
secara urbanisasi memilih hidup kos-kosan. Begitu juga masyarakat yang berada di pinggiran drainase dan sungai," ungkapnya.
Pertumbuhan penduduk perkotaan sering terjadi lewat urbanisasi atau migrasi antar kota serta pertumbuhan penduduk secara alami menjadi penyumbang terbesar tumbuhnya kawasan kumuh di Perkotaan.
Bersama dengan tim, P2KP di bawah bidang Pengawasan Kawasan Penanganan Penduduk dan Bangunan Dinas Cipta Karya Riau, akan lakukan segala yang patut dari amanah yang di emban untuk lakukan kegiatan dan program mengeluarkan kawasan kumuh menjadi kawasan bersih dan layak.
"Masterplane juga telah disiapkan sebagai langkah penanganan kawasan kumuh, bukan hanya untuk kawasan Pekanbaru tapi juga di kabupaten lainya. Agar terwujudnya 100.0.100. Artinya, 100 persen akses air minum yang layak, nol persen kawasan kumuh dan 100 persen sanitasi atau Pengembangan infrastruktur di pedesaan," paparnya.(her)