DUMAI (HR)-Meski korban tewas diamuk massa seorang pemabuk serta penganggu kenyamanan warga, namun ada dugaan pria 33 tahun tersebut mengalami masalah gangguan jiwa. Sementara telah memeriksa sejumlah keterangan saksi, dan bakal memproses pelaku pengeroyokan yang saat ini belum berhasil ditangkap.
Ratusan batu dan potongan kayu serta pecahan kaca jendela Kantor PT Pertamina Patra Niaga, menjadi saksi pembantaian Norman Manurung. Ada keraguan Norman pelaku begal, sebab ketika melarikan diri usai merusak mobil yang melintas di Jalan Cut Nyak Dien, Kelurahan Purnama, Kecamatan Dumai Barat, Norman membuka seluruh pakaian dan lari ke kebun ubi.
“Sekitar pukul 02.00 dini hari pelaku keluar dari tempatnya bersembunyi. Kemudian dia sempat makan kue di kantor Patra Niaga sebelum akhirnya dihajar massa,” ujar Kanit Identifikasi Polres Dumai Ipda Afrizal.
Dikatakannya, pihaknya akan menyelidiki kasus ini. Sejumlah barang bukti juga dibawa dari lokasi kejadian, guna mendapat sidik jari pelaku pengeroyokan.“Kita ada membawa tabung pemadam kebakaran. Akan kita periksa untuk mendapatkan sidik jari pelaku pengeroyokan,” pungkasnya.
Korban yang tewas dihajar massa, diduga meninggal dunia karena kehabisan darah, akibat puluhan luka di sekujur tubuh pria berusia 33 tahun itu.
Kondisi tubuh Norman Manurung pria usia 33 tahun itu kini telah terbujur kaku. Pria yang sebelum menghembuskan nafas terakhirnya sempat mengaku sebagai warga Jalan Gajah Mada, Kecamatan Dumai Timur, saat ini sudah disimpan jasadnya di Ruang Pemulasaran Jenazah RSUD Dumai, Senin (27/7) sekitar pukul 09.00 WIB.
Norman akhirnya meninggal dunia setelah sempat berusaha diselamatkan aparat kepolisian dengan membawanya ke rumah RSUD, dan sempat mendapat perawatan petugas.
“Korban meninggal kehabisan darah. Banyak luka pada tubuh korban. Ada sebanyak 70 luka jahitan diantaranya terbanyak di bagian kepala, tiga jari patah, luka tusuk pada punggung dan hidung patah,” ungkap Zeki, perawat RSUD Dumai.
Korban tiba di RSUD dalam kondisi tangan diborgol dan masih kuat berjalan. Tapi seorang warga kembali memukul menggunakan kayu pada bagian punggung korban.(zul)