PEKANBARU (HR)-Masa pendaftaran calon kepala daerah yang akan bersaing di Pilkada serentak Desember mendatang, resmi berakhir Selasa (28/7). Hingga pendaftaran ditutup, total ada 26 pasangan yang telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum.
Pada Selasa kemarin, ada 11 pasangan calon kepala daerah yang kembali mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) di sembilan kabupaten/kota di Riau. Sementara pada dua hari sebelumnya, sudah ada 15 pasangan yang terlebih dahulu mendaftar.
Proses pendaftaran para calon kepala daerah itu juga diwarnai dengan penolakan KPU, terhadap sejumlah calon kepala daerah yang diajukan Partai Golkar. Dari sembilan daerah yang menggelar Pilkada serentak, sebanyak enam daerah menolak jagoan dari partai berlambang pohon beringin itu. Hal itu disebabkan para pasangan itu tidak mengantongi rekomendasi dari dua kubu, baik Aburizal Bakrie dan Agung Laksono.
Tidak hanya itu, dua calon incumbent juga batal mendaftar. Keduanya adalah Walikota Dumai 26 Pasangan Khairul Anwar dan Wakil Bupati Meranti Masrul Kasmy. Hingga batas waktu pendaftaran berakhir, keduanya tak datang mendaftarkan diri ke Kantor KPUD masing-masing.
Di Rokan Hulu, pendaftaran dilakukan pasangan Syafaruddin Poti-Erizal, yang diusung PDIP dan Partai Amanat Nasional. Kedatangan pasangan ini disambut langsung Ketua KPUD Rohul, Fahrizal didampingi komisioner lainnya.
Kedatangan pasangan ini juga dimeriahkan dengan kehadiran massa pendukung, yang berasal dari berbagai etnis, suku dan agama di Rokan Hulu. Proses pemberangkatan juga dilakukan secara berbeda. Syafarudin berangkat dari Kantor PDIP Rohul di Pasar Lama. Sedangkan Erizal dilepas dari Kantor PAN Rohul.
Keduanya kemudian bertemu di Simpang Pasar Lama. Di tempat ini, proses deklarasi pun digelar. Beragam pertunjukan diperagakan. Mulai dari reog Ponorogo, tarian tor-tor, hingga permainan silat Melayu.
Selanjutnya di pentas utama, keduanya disambut masing-masing perwakilan suku masyarakat yang ada di Rohul. Dalam kesempatan itu, prose deklarasi pun digelar. Selanjutnya, pasangan yang mengusung jargon Koalisi Rokan Hulu Hebat itu pun melanjutkan perjalanan menuju Kantor KPUD Rohul. Setelah berkas-berkas diperiksa, pasangan ini kemudian dinyatakan diterima.
Dengan demikian, sejauh ini sudah ada tiga pasangan yang mendaftar di Rokan Hulu. Mereka adalah Hafith Syukri-Nasrul Hadi, Suparman-Sukiman dan Syafarudin Poti-Erizal.
Di Kota Dumai, proses pendaftaran pada Selasa kemarin diwarnai dengan pendaftaran tiga pasangan calon walikota/wakil walikota. Ketiga pasangan ini adalah pasangan Wakil Walikota Dumai, Agus Widayat yang berpasangan dengan Maman Supriyadi, yang tak lain adalah menantu Gubri nonaktif Annas Maamun. Maman diketahui terakhir berdinas sebagai anggota Polri di salah satu Polsek wailayah Kabupaten Rokan Hilir. Keduanya diusung PDIP dan Hanura.
Proses pendaftaran Agus Widayat tersebut bisa dikatakan mengundang kejutan. Pasalnya, hingga Senin kemarin, masih santer kabar yang menyebutkan bahwa Agus tidak akan maju mencalonkan diri karena belum memiliki perahu atau dukungan dari partai politik.
Sebaliknya, yang diprediksi kuat bakal mendaftar adalah Walikota Dumai Khairul Anwar yang berpasangan dengan Agus Puwanto, mantan anggota DPRD Dumai. Keduanya, disebut-sebut mendapat dukungan dari PDIP.
Namun prediksi itu akhirnya buyar, setelah pasangan Agus Widayat dan Maman Supriyadi, akhirnya maju dengan diiringi massa pendukung dari PDIP dan Partai Hanura. Penampilan reog Ponorogo juga ikut menyertai kedatangan keduanya ke Kantor KPUD Dumai. Keduanya diterima Ketua KPUD DUmai, Darwis SAg. Setelah pemeriksaan berkas, pasangan ini kemudian dinyatakan diterima.
Sementara pada pagi harinya, KPUD Dumai terlebih dahulu menerima pasangan calon walikota dan wakil walikota Dumai dari jalur independen, Amris-Sakti, yang dikenal dengan jargon ASA. Keduanya datang dengan diiringi konvoi becak motor yang berangkat dari Posko Sahabat ASA. Bahkan Amris sendiri naik ojek ke depan Kantor KPU Dumai.
Sementara itu, hujan gerimis mewarnai kedatangan pasangan calon lainnya, yakni Muhammad Ikhsan-Yanti Komala, yang datang pada siang harinya. Pasangan ini diusung Partai Golkar dan PKS. Partai ini mengantongi total enam kursi di DPRD Dumai.
Pasangan ini juga dinyatakan diterima oleh KPUD Dumai. Menurut Ikhsan, diterimanya dukungan dari Partai Golkar, karena pihaknya mengantongi rekomendasi dari kedua belah kubu, Aburizal Bakrie dan Agung Laksono.
Menurut Ketua KPUD Dumai Darwis SAg, hingga hari terakhir pendaftaran, pihaknya telah menerima lima pasangan calon kepala daerah. "Penetapan calon akan dilakukan pada 24 Agustus nanti. Lima pasang secara resmi sudah mendaftar sebagai balonkada Dumai periode 2015-2020," ujarnya.
Kelima pasangan itu adalah Zul As-Eko Suharjo, Abdul Kasim-Nuraini, Agus Widayat-Maman Supriyadi, M Ikhsan-Yanti Komalasari dan Amris-Sakti.
Rokan Hilir
Sama halnya dengan Kota Dumai, proses pendaftaran di KPUD Rokan Hilir juga diwarnai kehadiran tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati Rokan Hilir. Ketiga adalah, pasangan Syafari H Syafruddin dan M Ridwan yagn didukung Partai Demokrat dan Gerindra. Selanjutnya pasangan Wan Syamsir Yus dan Helmi Yazid yang didukung Partai Golkar serta pasangan Herman Sani dan Taem Pratama yang didukung PKB, PAN dan PKS.
Kedatangan ketiga pasangan ini diterima langsung Ketua KPUD Rohil, Agus Salim dan seluruh komisioner lainnya.
Prosesi pendaftaran berlangsung cukup unik dan menarik. Setiap rombongan yang memasuki halaman Kantor KPUD Rohil, terlebih dahulu disambut dengan aksi pencak silat. Di ruangan pendaftaran, para pasangan calon kepala daerah itu kembali disambut dengan tarian persembahan, menyayikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan ayat suci Alquran. Setelah pemeriksaan berkas, ketiga pasangan ini dinyatakan diterima.
Dengan demikian, ada empat pasangan yang telah mendaftar di KPUD Rohil. Mereka adalah Suyatno-Jamiluddin, Syafari H Syafruddin-M Ridwan, Wan Syamsir Yus-Helmi Yazid dan Herman Sani-Taem Pratama.
Kuantan Singingi
Dari Kabupaten Kuantan Singingi, KPUD setempat juga menyatakan telah menerima pendaftaran pasangan calon bupati/wakil bupati Kuansing, Mursini-Halim.
"Untuk syarat pendaftaran pencalonan pasangan Mursini-Halim sudah kita terima," ujar Ketua KPUD Kuansing melalui Komisioner KPU Kuansing, Indra Syukri.
Menurutnya, persyaratan tersebut sudah memenuhi syarat pencalonan dengan jumlah kursi sebanyak delapan kursi. Dimana pasangan Mursini-Halim ini didukung tiga parpol yakni PPP, Gerindra dan PDIP dengan jumlah delapan kursi.
KPUD Kuansing, katanya, akan melakukan verifikasi terhadap SK dari tiga parpol yang mengusung Mursini-Halim. Dimana sebelumnya KPU Kuansing sempat menunda proses pencalonan Mursini-Halim, karena salah satu partai pengusung dinilai belum memenuhi syarat. Dengan alasan, keputusan terbaru Partai Persatuan Pembangunan (PPP) belum muncul di website KPU RI.
Dari persyaratan yang diajukan, pasangan Mursini - Halim mendapat dukungan dari kubu Djan Farids dan Romahurmuzy (Romi). Berdasarkan SK-nya, kubu Djan Farids memecat Sukemi dan digantikan oleh Yandi Edius dengan sekretarisnya M Sunarjo.
"SK ini sudah kami terima, namun belum muncul di website KPU RI. Website ini menjadi pedoman kami dalam menerima pencalonan," ujar Ketua KPUD Kuansing, Firdaus Oemar.
Kabupaten Siak
Dari Kabupaten Siak, KPUD setempat menerima pendaftaran pasangan incumbent Syamsuar-Alfedri. Pasangan yang memiliki jargon SUARA ini diusung Partai Golkar (6 kursi), PAN (5 kursi), Hanura (3 kursi), PKS (2 kursi), Nasdem dan PKPI masing-masing 1 kursi. Sehingga total 18 dari 40 kursi yang ada di DPRD Siak.
Saat menuju kantor KPU, Syamsuar dan istri serta Alfedri dan istri terlihat menaiki becak dan diikuti ribuan massa dari parpol pendukung serta elemen masyarakat. Terlihat juga mantan bupati Siak dua periode Arwin AS dan tokoh masyarakat Siak Wan Abubakar.
Kedatangan Syamsuar-Alfedri diterima komisioner KPU dan langsung menyerahkan bukti dukungan dari parpol pengusung. Setelah ditandatangani berita acara, Syamsuar-Alfedri beserta rombongan meninggalkan kantor KPU Siak.
"Alhamdullilah, semuanya berjalan lancar, atas izin Allah dan dukungan masyarakat Siak dari semua etnis dan suku, proses pendaftaran ini berjalan lancar," ujar Syamsuar.
Kabupaten Meranti
Dari Kabupaten Kepulauan Meranti, pasangan incumbent H Irwan Nasir bersama Said Hasyim, juga mendaftarkan diri ke KPUD setempat.
Sebelum mendaftar, pasangan yang memiliki jargon Pro Bisa ini melaksanakan salat Duha di Masjid Al Muawwanah di Jalan Dorak dengan Imamnya Ketua MUI Kabupaten Kepulauan Meranti H Nizam Munadi.
Irwan yang menjabat sebagai Bupati Kepulauan Meranti mendaftarkan diri sebagai calon kepala daerah yang diusung oleh 6 partai pendukung. Enam partai pendukung tersebut yakni PAN, Demokrat, Gerindra, PKS, PKB, dan PBB.
Sementara Partai PPP dan Golkar harus menunggu persetujuan dari dua pengurus yang tengah mengalami dualisme kepengurusan. Sedangkan Partai Nasdem dan PKPI hanya sebagai partai pendukung saja di kubu Pro Bisa karena tidak mempunyai kursi di Parlemen Meranti.
Surat Keputusan (SK) dari DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Romahurmuziy tetap diterima oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) . Namun, karena SK cuma dari satu kubu, partai berlambang kabah ini tidak mengusung pasangan calon. Meski demikian, dukungan terhadap pasangan ini dinilai sudah mencukupi sehingga pendaftarannya pun dinyatakan diterima.
Kabupaten Bengkalis
Dari Kabupaten Bengkalis, pasangan Sulaiman Zakaria-Noor Charis Putra yang diusung Partai Demokrat dan PDI Perjuangan menjadi pasangan calon terakhir yang mendaftar ke KPUD Bengkalis. Pasangan ini mendaftar pukul 14.30 WIB dan meninggalkan ke KPU sekitar pukul 16.00 WIB atau tepat ditutupnya pendaftaran pasangan calon.
Pantauan di KPUD Bengkalis, pasangan Sulaiman-Charis diantar para kader dan simpatisan Partai Demokrat dan PDI Perjuangan. Sebelum mendaftar ke KPU, masa pendukung kedua calon terkonsentrasi di dua titik, yakni di rumah Sulaiman Zakaria di Kelapati dan di Kantor PDI Perjuangan Jalan Antara.
Dengan mendaftarnya Sulaiman-Charis di hari terakhir ini, maka pasangan calon yang mendaftar ke KPU sebanyak 3 pasang. Sehari sebelumnya, dua pasangan calon bupati dan wakil bupati Bengkalis mendaftar ke KPU Bengkalis. Kedua pasangan tersebut adalah Herliyan Saleh-Riza Pahlevi dan Amril Mukminin-Muhammad.
mengusung calonnya pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bengkalis tahun 2015. Ini merupakan kali keduanya Golkar Bengkalis menjadi penonton, dimana pada Pilkada 2010 partai beringin ini juga jadi penonton karena tidak mendukung calon sendiri.
Padahal pada Senin sore kemarin, Ketua DPD Golkar Bengkalis, Indra Gunawan sangat yakin ia akan maju berpasangan dengan Noor Charis Putra yang diusung oleh PDI Perjuangan. Namun menjelang malam tadi, rekomendasi dari PDI Perjuangan menyatakan mendukung Sulaiman Zakaria sebagai calon bupati Bengkalis dan Noor Charis Putra menjadi calon wakil bupati Bengkalis.
6 Jagoan Golkar Ditolak
Secara umum, dari sembilan daerah yang menggelar Pilkada, jagoan atau pasangan yang diusung Partai Golkar, hanya berlaku di tiga daerah. Ketiganya adalah pasangan Suparman-Sukirman di Rokan Hulu, Wan Syamsir Yus-Helmi di Rohil dan pasangan Yanti Komala-M Ikhsan di Kota Dumai.
Sedangkan untuk enam daerah lain, semua ditolak KPUD setempat. Keenam daerah itu adalah Kuansing, Meranti, Siak, Inhu, Pelalawan dan Bengkalis.
Ketua DPD I Golkar Riau kubu Agung Laksono, Indra Muchlis Adnan, mengatakan, ketiga calon yang disahkan KPUD karena telah mengantongi dua SK persetujuan dari ARB dan Agung. Sedangkan enam daerah lain tidak mendapatkan SK resmi dari Agung maupun ARB
"KPU berpegang pada islah antara Agung dan ARB. Bagi yang tidak mendapatkan dukungan kedua pihak maka tidak sah atau deadlock," ungkap Indra.
Sementara itu, ketua harian DPD I Golkar Riau, Ruspan Aman, belum mau mengomentari terkait dengan banyaknya calon dari Golkar yang ditolak oleh KPU, karena tidak adanya SK rekomendasi dua kubu baik ARB maupun Agung.
"Nanti lah saya belum bisa komentari, saya sedang demam," singkatnya. (***)