PEKANBARU (HR)-Hingga saat ini, kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan, masih menghiasi langit Bumi Lancang Kuning.
Menyikapi hal itu, Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman telah mengeluarkan instruksi yang ditujukan kepada seluruh kepala daerah di Riau. Intinya, para kepala daerah diminta berperan aktif dalam upaya menanggulangi kebakan hutan dan lahan tersebut.
Seperti dituturkan Asisten I Setdaprov Riau, Ahmadsyah Harrofie, instruksi tersebut dituangkan dalam SK Nomor: 01/INT-HK/IV/2015. Dalam instruksi tersebut, seluruh bupati/walikota serta pejabat di lingkungan Pemprov Riau, diimbau untuk meningkatkan koordinasi dalam mengatasi dan mengantisipasi karthutla dan kabut asap.
"Selanjutnya mengedepankan perlindungan terhadap masyarakat dari ancaman Karhutla dan kabut asap yang terjadi di hampir seluruh wilayah di Riau," ungkapnya, Selasa (28/7).
Tidak hanya itu, para kepala daerah juga diingatkan untuk mengoptimalkan peran camat, kepala desa dan lurah untuk memantau, mengawasi dan mencegah terjadinya Karhutla di wilayah kerja mereka.
Sementara untuk daerah yang telah menetapkan Status Siaga Darurat, agar segera melaksanakan rapat koordinasi menentukan penetapan status dengan pertimbangan dari lembaga teknis dan mempedomani peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Seluruh pemerintah kabupaten/kota juga diharuskan melaporkan perkembangan pengendalian Karhutla di wilayah masing-masing sesuai dengan tugas dan kewenangan. Pengawasan terhadap aktivitas perusahaan dan masyarakat harus dilaksanakan untuk mencegah terjadinya perusakan ekosistem gambut yang menyebabkan Karhutla di Riau.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau, Andra Syarif, mengatakan, kondisi udara Riau sampai saat ini masih belum sehat. Karena itu pihaknya menghimbau masyarakat tidak terlalu banyak berkativitas di luar ruangan. "Kondisi cuaca sampai saat ini masi sedang sampai tidak sehat, belum mengarah pada kategori sangat tidak sehat. Ispu juga masih di atas 200," terangnya.
Namun demikian kata Andra, bagi masyarakat terutama anak-anak sekolah agar menggunakan masker ketika akan beraktivitas di luar ruangan. Untuk membantu masyarakat, Diskes membagikan sebanyak 2 ribu masker kepada seluruh masyarakat. Pihaknya juga mengimbau pemerintah kabupaten/kota membagikan masker kepada masyarakat.
Ditambahkannya, jika Ispu belum mengalami perkembangan atau masih tetap di atas 200, pihaknya akan mengirimkan surat ke dinas Pendidikan, untuk berkoordinasi meliburkan anak-anak sekolah. Karena ispu di atas 200 sangat berbahaya bagi kesehatan.
"Sekarang udara belum sangat berbahaya, nanti kita akan berkoordinasi dengan Disdik untuk tibdak lanjutnya kedepan," tambah Andra. nur
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger, mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih memantau ada 24 titik api. Namun sebagian besar sudah mulai padam karena hujan. Namun api yang tersiram hujan tersebut juga membuat kabut asap bertambah marak.
"Pekanbaru adalah salah satu daerah yang terkena imbasnya. Kabut asap di Pekanbaru terjadi karena ditiup angin dari daerah lain," terangnya.
Namun untuk kebutuhan transportasi, kabut asap yang ada ada sekarang belum masuk kategori berbahaya, karena jarak pandang masih di atas 2 kilometer. (nur, nie)