DURI (HR)- Zapin Api sebuah tarian yang ada sejak nenek moyang suku Akit mulai masuk di pulau Rupat. Tarian ini sudah menjadi budaya yang hingga saat ini terus dipertahankan masyarakat lokal. Bahkan untuk memulai sebuah tarian, penari membakar kemenyan terlebih dahulu.
Dari pantauan, penari Zapin Api diturunkan secara turun temurun oleh nenek moyang mereka. Sebelum memanggil roh nenek moyang, penari membalur diri mereka dengan asap hasil pembakaran kemenyan. Hal itu agar saat menari di atas bara api tidak terjadi apa-apa, setelah diri mereka dimasuki roh leluhur.
Penari yang sudah dimasuki roh leluhur tidak akan memiliki kekuatan jika tidak diiringi alat musik gambus dan rebana. Semakin kencang musiknya, maka kekuatan penari akan semakin membara, seperti api yang terbuat dari serabut kelapa.
"Kita harus mempertahankan budaya ini, karena ini merupakan ciri khas masyarakat Rupat. Untuk itu kedepannya, setiap kegiatan akan selalu kita tampilkan tarian Zapin Api, sehingga bisa mendunia," harap Kepala Disbudparpora kabupaten Bengkalis Eduar, Senin (27/7) pagi.(gor/ivi)