BANGKINANG (HR)-Kemarau panjang belakangan ini telah menyebabkan sumur milik warga kering. Untuk keperluan mandi dan mencuci, serta buang hajat, mereka memilih ke pinggir Sungai Kampar.
Pantauan di lapangan, selama ini pinggiran Sungai Kampar sangat sedikit warga yang memanfaatkan aliran Sungai Kampar itu untuk kebutuhan mandi dan mencuci. Mereka melakukan kegiatan itu di rumah masing-masing, karena masih banyak ketersediaan air di sumur milik mereka. Namun sejak Ramadan hingga saat ini, kekeringan mulai melanda sumur warga, sehingga kebutuhan air mulai terbatas dan memilih Sungai Kampar untuk kebutuhan sehari-hari.
Salah seorang warga Bangkinang, Nunung (48), menyebutkan, keluarganya harus mandi ke sungai sejak sumur miliknya kering, sehingga dia bersama anak-anaknya harus memilih sungai untuk membersihkan tubuh. ”Kalau untuk mandi dan mencuci harus ke sungai, tapi untuk kebutuhan air bersih selama ini dibeli pakai jeriken," katanya.
Sementara itu, Kahar (40), warga Bangkinang lainnya, juga harus memboyong anak-anaknya ke sungai untuk mandi dan mencuci pakaian. ”Sumur milik saya sudah kering dan harus ke sungai setiap pagi dan sore," katanya.(dom)