PEKANBARU (HR)- Jajaran Kepolisian Daerah Riau menyiagakan sejumlah personel di Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah kabupaten/kota di Riau. Hal tersebut sebagai langkah mengamankan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah yang serentak di 9 kabupaten/kota di Riau.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo, Senin (27/7). Dikatakan Guntur, personel yang ditempatkan di masing-masing KPUD merupakan personil yang berpakaian dinas, dan personel berpakaian sipil.
"Penjagaan dilakukan guna mengantisipasi terjadinya tindakan kriminal atau pun pidana lain yang terjadi saat pendaftaran, dan pelengkapan berkas-berkas calon kepala daerah," ujar Guntur.
Selain itu, penempatan personil ini dilakukan juga berguna mengantisipasi terjadinya gesekan yang menyebabkan terjadinya konflik antar pendukung pasangan calon. Guntur menjelaskan jika sampai saat ini Polda Riau masih melakukan persiapan dan pemetaan (mapping) kawasan yang disinyalir sebagai kawasan rawan konflik. "Sampai saat ini mempersiapkan jumlah personil. Mapping peta keamanan, anggaran, dan kerawanan yang dimungkinkan terjadi, yang menghambat proses pelaksanaan demokrasi," jelas Guntur.
Pemetaan kawasan rawan konflik dan gesekan pemicu keributan dilakukan guna mengukur pola pengamanan yang akan diterapkan nantinya. Jumlah personil dan terapan pengamanan yang akan dilakukan masih dibahas.
Persoalan internal partai tertentu menurut Guntur juga menjadi objek yang dipantau. Ini dilakukan guna mencegah terjadinya peluang konflik yang muncul dari permasalahan internal. Selain itu, persoalan konflik juga terbuka jika calon kepala daerah yang sedang memiliki proses hukum. "Misal konflik internal. Perbedaan kubu politik," tukas Guntur.
Guntur berharap proses pesta demokrasi lokal yang sedang berlangsung prosesnya saat ini dalam kondisi yang kondusif, aman dan jauh dari terjadinya tindak kriminal, dan pelanggaran hukum lainnya.
"Kita berharap berjalan lancar, tertib, dan kondusif," harap Kabid Humas Polda Riau.(dod)