SANAA (HR)- Pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi pada Sabtu (25/7) mengumumkan akan melakukan gencatan senjata selama lima hari di Yaman. Gencatan senjata diperlukan untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan.
Permohonan gencatan senjata diajukan oleh Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi. Hadi yang melarikan diri ke Riyadh, mengirim sebuah surat kepada Raja Arab Saudi pada Jumat (24/7) untuk meminta gencara senjata. Menurut kantor berita negara SPA, gencatan senjata dilakukan untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Yaman yang selama ini dilanda perang.
"Jeda kemanusiaan akan berlaku pada pukul 23.59 waktu setempat selama lima hari," kata pernyataan dilansir Reuters, Minggu (26/7).
Gencatan senjata ini akan menghentikan semua kegiatan militer, kecuali jika Houthi melanggarnya. Sebelumnya gencatan senjata yang ditengahi PBB awal bulan ini gagal terlaksana.
Sebelum pengumuman gencatan senjata, pada Sabtu dilaporkan kantor berita yang dikontrol Houthi, Saba, sebuah serangan menewaskan 55 orang di Taiz. Namun sumber mengatakan jumlah korban diperkirakan meningkat.
Selain itu, pesawat-pesawat tempur koalisi melancarkan serangan dekat ibukota Sanaa pada Sabtu malam hingga Ahad pagi. Serangan dilakukan sengaja dilakukan sebelum gencatan senjata dimulai.
"Target termasuk sebuah pangkalan militer dekat kota," kata salah satu warga.
Setidaknya 1.693 warga sipil telah tewas dalam pertempuran di Yaman dengan hampir 4.000 orang terluka. PBB mengatakan, sebagian besar korban disebabkan oleh serangan udara.(rol/ivi)