Lahan di Desa Teluk Batil, Kecamatan Sungai Apit sangat cocok ditanami buah nenas. Pasalnya dengan modal yang sedikit dan perawatan yang tidak begitu ribet, tanaman nenas ini bisa tumbuh subur.
Tanaman ini tak hanya tumbuh du perkebunan saja, tapi juga di sekitar rumah. Kesempatan ini dimanfaatkan masyarakat tempatan untuk membudidayakan buah nenas ini. Salah satunya petani nenas Awiskarni (43) Warga Desa Teluk Batil, Senin (13/1).
Dijelaskan Awiskarni, rata-rata warga desanya membudidayakan buah nenas di perkebunan dan di pekarangan rumah. Tanaman nenas ini tanpa ditanampun tumbuh dengan sendirinya, apalagi ditanam dan dirawat.
"Kami sebagai petani di sini sangat bersyukur sekali dengan keadaan tanah Desa Teluk Batil yang sangat subur. Sehingga bisa menanam buah nenas yang tidak membutuhkan biaya besar dan juga tidak begitu ribet dalam perawatanya," kata Awiskarni.
Ditambahkannya, musuh petani nenas saat ini hanyalah babi. "Alhamdulilah hama babipun saat ini sudah berkurang dan penghasilan kebun nenas kami semakin bertambah," ungkapnya dengan penuh bahagia.
Walapun harga buah nenas bisa dikatakan murah, namun itu semua tidak mengurangi semangat para petani nenas di daerahnya. Bahkan saking semangatnya, jalan yang dibuat pemda dan belum dibase ditanami nanas. Warga merasa lahan tersebut kosong dan tidak termanfaatkan.
"Kami menanam buah nanas di jalan yang belum di BES ini karena kami merasa sangat disayangkan dan tidak termanfaatkan. Oleh sebab itu kami manfaatkan seoptimal mungkin untuk ditanami nenas. Alhamdulilah tanaman kami subur sekali di sekitar jalan ini," ungkapnya penuh bangga.
Meskipun demikian, para petani Desa Teluk Batil mengharapkan jalan penghubung atau jalan yang biasa digunakan petani untuk mengangkut hasil nanas tersebut bisa diperbaiki atau dibase.
"Kami berharap kepada Pemda Siak agar bisa membantu memperbaiki jalan sebagai sarana transpotasi kami untuk mengeluarkan buah nenas ini. Selain itu juga kami berharap PPL pertanian bisa membantu kami dalam mengembangkan budidaya nenas ini. Kami juga minta bantu pupuk bersubsidi untuk meningkatkan hasil perkebunana nenas kami ini," harapnya.
Sementara itu, PJ Kepala Desa Teluk Batil, Arman mengatakan perkebunan nenas masyarakat di desanya sangat bagus sekali. Dengan berkebun nenas, mereka bisa meningkatkan sumber ekonomi sehingga dapat membangun rumah dan meme-nuhi kebutuhan mereka setiap hari dan lain-lain.
"Pertanian nenas di desa ini sangat menjanjikan sekali penghasilannya. Alhamdulilah berkat bantuan Pemda Siak yang dulu pernah melakukan program penanaman buah nenas di Desa Teluk Batil, terasa sekali manfaatnya bagi masyarakat di sini.
Berkebun nenas masyarakat Desa Teluk Batil yang dulunya bekerja sebagai buruh atau merantau di negeri orang untuk membalak kayu sekarang mereka sudah tidak perlu keluar desa atau merantau lagi. Mereka sekarang fokus untuk berkebun buah nanas di desa ini. Mudah-mudahan ini bisa terus dikembangkan untuk masa depan anak cucu nanti," ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultural Siak, Robiati melalui Kepala UPTD Pertanian Sungai Apit, Mahyulis mengatakan saat ini musim penghujan sehingga harga buah nenas turun. Hal ini biasa terjadi di dunia perdagangan.
"Maka dari itu, kita hanya bisa sosialisasi kepada para petani agar bisa melakukan penanaman buah nenas bulan November, Desember dan Januari, Maksudnya bulan-bulan musim penghujan tidak panen raya. Artinya kalau bisa panen nenas tersebut di saat bulan kering atau tidak di bulan penghujan, karena konsumen di musim itu kurang membeli buah sehingga harga turun," ujarnya. Untuk masalah jalan, kata Yulis, itu menjadi kewenangan BMP atau PU. Me rekalah yang berhak membangun jalan tersebut.***