SELATPANJANG (HR)-Dalam mewujudkan sekolah yang berwawasan lingkungan hidup atau Adiwiyata, Badan Lingkungan Hidup Kepulauan Meranti telah membangun Rumah Kompos yang bertujuan untuk pemanfaatan sampah Organik di lingkungan sekolah.
Dalam kegiatan pengembangan pendidikan lingkungan hidup hanya dua sekolah yang mendapat nilai terbaik dari penilaian Adiwiyata.
Dua sekolah terbaik tersebut yaitu SMKN 1 Tebingtinggi dan SMAN 1 Tebingtinggi.
Untuk itu BLH Meranti memberikan bantuan rumah kompos dan mesin pencacah sampah daun daunan (composter) serta peralatan penunjang kerja lainnya di sekolah tersebut.
"Adapun luas bangunan rumah kompos berukuran 3x4 meter. Sampah organik yang ada nantinya diolah menjadi pupuk kompos. Diolah langsung para siswa di bawah bimbingan dan pengarahan guru bidang lingkungan hidup,” ungkap Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Meranti, Irmansyah kepada Haluan Riau usai memberikan bantuan ke sekolah itu baru-baru ini.
Dikatakannya, produk pupuk itu nantinya akan dijual bebas di lingkungan sekolah maupun bagi masyarakat yang membutuhkannya. Program Adiwiyata lanjut Irman, adalah program Kementerian Negara Lingkungan Hidup, dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran anak didik dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.
Pembangunan rumah kompos di lingkungan sekolah tersebut lanjut Irman, adalah bentuk bantuan BLH Kepulauan Meranti kepada sekolah yang dinilai peduli terhadap pengembangan pendidikan lingkungan hidup (Adiwiyata).
Sehingga diharapkan para siswa dapat memanfaatkannya untuk mengolah sampah yang ada di sekolah. Nantinya sampah yang ada diolah menjadi pupuk organik yang bermanfaat serta mendukung kegiatan Adiwiyata sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan itu,”sebutnya.
Ditambahkannya, rumah kompos ini merupakan sarana yang wajib yang harus ada setelah green house, rumah daur ulang kertas dan lapangan hijau, untuk dilanjuti penilaian sekolah Adiwiyata di tingkat Propinsi Riau yang akan dilaksanakan Maret 2015 mendatang,”imbuhnya.(jos)