PEKANBARU (HR)- Masyarakat Riau diminta waspada saat mengkonsumsi produk daging olahan kemasan yang banyak diperjual-belikan di sejumlah pasar tradisional dan modern. Pasalnya, produk daging olahan ini tidak semuanya steril dari kandungan daging babi.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Riau, AR Patrianov mengatakan, pihaknya hingga kini terus melakukan pemantauan dan pemeriksaan terhadap produk daging olahan kemasan tersebut.
"Hingga kini kami baru mampu mendeteksi pemisahan kandungan dalam daging, mana daging sapi dan mana daging babi. Beberapa waktu lalu kita juga pernah melakukan uji sampel daging bakso di beberapa outlet, kita periksa ternyata baksonya mengandung babi, dan kita telusuri ke tempat penjualnya lagi, ternyata mereka sudah kabur," tandasnya, Jumat (10/7).
Tak hanya daging bakso saja kata Patrianov, pihaknya juga meningkatkan pengawasan penjualan daging kemasan lain seperti sosis yang memang banyak beredar di pasaran saat ini. "Kami sedang mengembangkan pemeriksaan terhadap produk lainnya. Seperti burger dan beberapa produk daging olahan lainnya, termasuk yang memiliki label halal, kita periksa lagi. Karena tidak semua orang bisa mengetahui kandungan makanan yang ditulis di kemasan itu, gak semua kandungan babi itu ditulis "pig"," tandasnya.
Sementara untuk daging segar atau beku sambung Patrianov, pihaknya belum menemukan persoalan yang berarti, karena untuk distribusi daging beku ini diawasi sangat ketat, terutama daging impor. "Untuk daging segar atau beku itu sudah aman, karena pengawasannya sangat ketat," tegasnya. (hrc/war)