PEKANBARU(HR)- Masyarakat Kota Pekanbaru saat ini resah dengan banyaknya orang gila dan orang terlantar berkeliaran di ruas jalan dan pertokoan maupun pasar karena sudah mengganggu. Namun penanganannya tidak jelas. Dinas Sosial Kota Pekanbaru, bahkan jelas mengatakan bukan urusan Dinas Sosial.
Dari pantauan Haluan Riau di lapangan, keberadaan orang gila sudah sampai pada tahap mengganggu warga lain. Sebut saja peristiwa yang terjadi pada seorang Mahasiswi salah satu Perguruan Tinggi di Pekanbaru. Riski Hepi harus dilarikan ke Rumah Sakit lantaran dipukul orang gila.
"Benar, hampir setiap hari orang gila itu melintas di depan toko saya, kadang- kadang saya juga bingung dibuatnya. Mau didiamkan terkadang seperti mau mengganggu, orgil itu juga selalu membawa benda- benda membahayakan, seperti batu, kayu dan benda lain. Saya takut kejadian yang menimpa mahasiswi belum lama ini, juga terjadi pada karyawan saya," ujar Topik, salah seorang pemilik bengkel di Jalan Tuanku Tambusai, Rabu,(8/7).
Topik juga menyebut, orgil yang melintas didepan toko miliknya tidak sendirian. Karena selalu berganti dengan wajah yang berbeda. Ia juga berharap kepada dinas terkait untuk menertibkan sebelum orgil tersebut menggangu atau menyebabkan timbulnya korban jiwa.
Saat permasalahan dikonfirmasikan ke Dinas Sosial Pekanbaru, Khairani, mengatakan, permasalahan orang gila bukanlah menjadi tanggung jawab dinasnya. Dan ini menurutnya sudah sesuai dengan Tupoksi yang hanya melakukan pembinaan, Dinsos hanya mengurus penyandang cacat atau Eks Trauma.
"Kita mohon maaf bukan kita buang badan, orang gila bukanlah tanggung jawab kita. Selama ini banyak media yang mengatakan seperti itu. Penilaian tersebut juga sering disampaikan oleh masyarakat awam," kata Kepala Dinas Sosial, Pekanbaru.
Khairani menyebut, untuk menertibkan orang gila atau menangkapnya bukanlah bagian dari bidangngya. Namun itu menjadi tugas dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ), pihaknya hanya memberikan rekomendasi bila ada masyarakat yang melapor. Selanjutnya Dinsos akan melakukan koordinasi dengan RSJ agar dilakukan penjemputan terhadap orgil itu.
Penuturan berbeda disampaikan Walokota Pekanbaru, Firdaus ST.MT, Ia menyebut, mengenai orang gila merupakan tanggung jawab keluarga dan Pemerintah melalui Dinsos.
" Nanti akan kita koordinasikan dengan Dinsos Pekanbaru, kita minta untuk menertibkan dan mengawasinya. Karena didalam SKPD kita yang bertanggung jawab adalah Dinas Sosial," kat Wako, saat safari Dzuhur di Al-Mukhlisin, Jalan DR. Sutomo, Pekanbaru.
Sebelumnya, Ketua Fraksi hanura DPRD Kota Pekanbaru, Darnil, telah meminta Dinas Sosial menelusuri maraknya orang gila di Pekanbaru. Karena ternyata mereka bukan merupakan warga lokal. Tapi diduga hasil buangan oknum tertentu dari provinsi tetangga. Bahkan disebut-sebut dibawa dari Sumbar.
"Bahkan hampir di beberapa jalan protokol dan masuk ke pemukiman warga, orang gila semakin ramai dan tak terkendali. Beberapa waktu lalu, seorang warga terpaksa dirawat karena dianiaya orang gila. Kita minta Dinsos dan Satpol PP memastikan ini. Terutama orang gila. Karena ini buruk dampaknya bagi kelangsungan dan kenyamanan masyarakat. Jika perlu bentuk tim investigasinya," harap Darnil.***