DUMAI (HR)-Sebanyak 20 pendukung pasangan Amris-Sakti yang maju di jalur perorangan pada Pilkada Kota Dumai 2015, Senin (6/7) siang mendatangi PPS Bukit Batrem, Dumai Timur. Mereka mempertanyakan kinerja PPS yang tidak melakukan verifikasi dukungan syarat KTP.
Mereka mendaftarkan syarat KTP untuk mendukung pasangan independen Pilkada Dumai Amris-Sakti. Bahkan saat berkas dukungan sudah diserahkan kepada KPU Dumai, nama mereka tertera dalam lampiran pendukung. Lengkap dengan tanda tangan dan KTP.
Seorang pendukung, Sri Sulistyawati mengaku namanya tidak ada pada data yang dibawa petugas PPS ke KPUD. Padahal untuk kawasan RT 8 Kelurahan Bukit Batrem, ia sendiri yang mengumpulkan berkas dukungan pasangan Amris-Sakti.
"Masa nama saya tidak ada. Seharusnya petugas PPS lakukan verifikasi langsung. Padahal adik saya di sebelah rumah sudah diverifikasi," terang ibu rumah tangga tersebut.
Pada pertemuan di aula Kelurahan Bukit Batrem itu, tensi sempat memanas. Sebab pada pendukung dari RT lainnya juga mengalami hal serupa. Baik di RT 12, RT 13 dan RT 14 di Kelurahan Bukit Batrem.
Ketua PPS Bukit Batrem, Rahmat menampik hal tersebut. Ia bersama rekannya sebagai petugas PPS mengaku sudah melakukan verifikasi di seluruh RT. Namun sempat terkendala alamat yang tidak ditemukan.
Sorot Kinerja PPS
Sementara, Tim Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Dumai dari Perseorangan, Amris-Sakti menyoroti kinerja PPS dalam melakukan verifikasi faktual, yang berakhir, Senin (6/7). Mereka menilai ada sejumlah PPS yang tidak serius dalam melaksanakan proses verifikasi faktual dukungan selama 14 hari ini.
Bahkan mereka merasa sejumlah petugas PPS, ada yang menjalankan tugas secara tidak profesional. Maka Tim Pasangan Amris-Sakti pun melayangkan surat kepada KPU Dumai. Intinya Tim menolak untuk mengumpulkan pendukung dalam satu lokasi.
Pasalnya petugas PPS belum melakukan tugas secara maksimal dalam proses verifikasi faktual. Penolakan itu dilakukan di empat kelurahan yakni Bukit Batreem, Dumai Kota, Ratusima dan Simpang Tetap Darul Ihsan.
"Kami menilai PPS di empat kelurahan tersebut belum maksimal dalam melaksanakan tugas. Karena masih ditemukan pendukung yang tidak didata ulang dan namanya menjadi hangus," ujar Helmi, Ketua Tim Rendataan dan Klarifikasi Dukungan Amris-Sakti.(zul)