WINA (HR)-Menteri luar negeri AS, John Kerry, mengatakan kesepakatan perjanjian antara Amerika dengan Iran mengenai kesepakatan nuklir kemungkinan dilakukan secara tertutup pada pekan ini.
Pernyataan tersebut, disampaikan Kerry saat berada di Wina, Austria. Negara tersebut menjadi tempat bagi Iran untuk bernegosiasi dengan enam negara kuat.
"Kedua belah pihak tidak perlu membahas masalah yang terlalu rumit. Jika pilihan sulit dibuat dalam beberapa hari dan lebih cepat, kita bisa mendapat kesepakatan pekan ini," kata Kerry dilansir dari BBC News, Senin (6/7).
Kerry juga mengatakan, dalam beberapa hari telah ada kemajuan dalam kesepakatan perjanjian ini. Adapun dalam perjanjiannya, negosiator memberikan tenggat waktu hingga Selasa (7/7).
Menurut Kerry, Pemerintah Presiden Barack Obama sangat dikritik keras oleh Partai Republik dan Israel karena terlalu lunak dalam perundingan nuklir Iran. Bahkan bila tetap tidak menemukan kesepakatan, AS mengancam akan keluar dari perundingan tersebut.
”Jika kita tidak memiliki kesepakatan dan ada sifat keras serta keengganan untuk bergerak pada hal-hal yang penting, Presiden Obama selalu mengatakan kami siap untuk berjalan pergi,” ujar Kerry
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan kesepakatan belum mencapai titik temu.
Menurutnya, masih ada perbedaan pendapat antara Iran dan wakil-wakil enam negara pimpinan AS dalam perundingan tentang program nuklirnya yang dipersengketakan.
"Belum ada yang pasti. Masih ada sejumlah perbedaan pendapat dan kami sedang bekerja keras untuk menyelesaikannya," ucapnya.
Perjanjian yang sedang diusahakan itu adalah untuk memastikan Iran tidak akan membuat senjata nuklir dalam 10 tahun ke depan dengan imbalan sanksi-sanksi ekonomi yang dikenakan pihak barat akan dicabut.(rol/ivi)