BINJAI (HR) – Diduga karena pemberitaan, sudah pernah disekap di gudang pupuk oplosan Ali Opek. Tetapi hal ini bukan berhenti di situ saja, karier jurnalistik Bambang Suhandoko (28) kembali berlumur darah, Sabtu (4/7).
Wartawan di salah satu harian terbitan Medan itu, dibacok dua orang tidak dikenal (OTK) di Jalan Kartini, Binjai.
Disaksikan sejumlah warga, peristiwa pembacokan itu terjadi sekira pukul 23.00 WIB. Penyerangan digelar dengan tempo cepat dalam hitungan detik. Mengendarai motor Vixion dengan plat Nopol dimodifikasi gelap, dua pengendara berhelm memepet langkah Bambang saat berjalan menuju mobilnya yang parkir di tepi jalan.
Lajang baru tunangan itu kontan roboh berlumuran darah saat punggungnya dibacok orang tidak dikenal. Sejumlah saksi mata di lokasi peristiwa menyebutkan, penyerangan itu dilakukan pria bersenjatakan klewang.
Bambang dibacok oleh pria yang dibonceng pengendara Vixion putih. Usai menebas punggung Bambang dengan klewang, dua pelaku langsung tancap gas.
“Mereka menyerang tanpa berkata-kata,” ujar Bambang sambil menahan sakit di sela sejumlah teman melarikannya ke rumah sakit tak jauh dari lokasi peristiwa. Luka bacok di punggungnya ditemukan sepanjang 20 Cm. “(Mereka) kabur ke arah Lapangan Merdeka (Binjai),” sambungnya.
Kasus penyerangan ini sudah resmi dilaporkan ke Polres Binjai, namun polisi belum berhasil mengidentifikasi sosok dua penyerang itu. Hasil penelusuran wartawan, sebelum dibacok, gerak-gerik Bambang sudah diintai kawanan OTK itu. Motifnya? Belum diketahui.
Kabar yang beredar di kalangan wartawan di Binjai menyebutkan, petaka Bambang ditengarai berlatar belakang tak jauh beda seperti naasnya di Sabtu sore 21 Juli, 3 tahun lalu. 2012 itu, sekawanan preman menculiknya seusai melaksanakan shalat Ashar di Masjid Agung, Binjai. Dari situ, dia lalu disekap di gudang pupuk oplosan Ali Opek, Jl Soekarno Hatta Km 18, Binjai.
Saat itu, Bambang memang gencar memberitakan aksi sindikat narkoba di kota rambutan. Seiring aksi premanisme kini kembali dialami Bambang, beberapa wartawan di Binjai juga mengaku diancam sekelompok orang tak dikenal.
“Rumah saya sejak dua hari lalu terus diintai beberapa orang tak dikenal,” kata salah seorang wartawan di Binjai.(wol/ivi)