SANTIAGO (HR)-Untuk pertama kalinya sepanjang 99 tahun sejarah Copa America, Chile sukses menjadi juara.Kesuksesan pertama mereka itu sekaligus membuat Argentina gigit jari lagi.
Ya, baru pada tahun inilah, ketika Copa America dihelat di negara sendiri, Chile mengangkat trofi. Sebelumnya, Chile sudah empat kali menjadi runner-up.
Chile pertama kali melangkah ke final pada tahun 1955 --dulu masih bernama Campeonato Sudamericano de Football (South American Football Championship). Ketika itu, Copa America juga dilangsungkan di negara sendiri dan formatnya masih dalam bentuk grup, di mana tiap tim peserta saling berhadapan satu kali.
Pada perhelatan tersebut, Chile finis di bawah Argentina yang akhirnya keluar sebagai pemenang. Pada pertandingan terakhir di grup itu pula, Chile kalah 0-1 dari Argentina.
Setahun berselang --dalam sebuah turnamen edisi ekstra, tapi masih diakui secara resmi oleh CONMEBOL--, Chile mengalami nasib yang sama. Kali ini, mereka harus puas menjadi runner-up di bawah Uruguay.
Ketika masuk ke era Copa America, Chile dua kali menjadi runner-up lagi, masing-masing pada tahun 1979 dan 1987. Pada dua edisi tersebut, Chile kalah dari Paraguay dan Uruguay di partai puncak.
Baru pada tahun ini, Chile kembali melangkah ke final. Kali ini, mereka tidak gagal. Setelah mendominasi sepanjang 120 menit, Chile menang 4-1 atas Argentina lewat adu penalti, Minggu (5/7).
Empat eksekutor Chile, Matias Fernandez, Arturo Vidal, Charles Aranguiz dan Alexis Sanchez, sukses menyarangkan bola. Sementara di kubu Argentina, cuma Lionel Messi yang berhasil menyerangkan bola ke dalam gawang. Sepakan Gonzalo Higuain melayang jauh, sedangkan tendangan Ever Banega ditepis Claudio Bravo.
"Orang-orang Chile butuh satu kemenangan, suatu hal seindah menjadi juara Copa America, saya pikir merupakan apa yang dibutuhkan negara ini," kata Vidal di situs resmi Copa America.
Kendati sudah juara, Chile tak lantas puas. Vidal langsung berujar bahwa La Roja akan segera berjuang keras menuju Piala Dunia berikutnya yang akan berlangsung di Rusia.
"Sekarang, kami akan berjuang maksimal untuk Piala Dunia berikutnya. Tapi, hari ini kami mencapai langkah luar biasa dan generasi ini layak mendapatkannya," ucap gelandang yang dimiliki Juventus itu.
Kemenangan tersebut membuat Argentina kembali gigit jari. Dalam empat edisi terakhir, termasuk tahun 2015, Argentina tiga kali melaju ke final. Namun, pada tiga kesempatan tersebut, 'Tim Tango' selalu kalah.
Sebelum takluk di tangan Chile, Argentina dua kali takluk dari Brasil pada edisi 2004 dan 2007. Sampai saat ini, Argentina adalah kolektor runner-up terbanyak dengan catatan 13 kali menjadi runner-up.(dtc/ssc/pep)
Susunan Pemain
Chile: Bravo, Isla, Silva, Medel, Beausejour, Valdivia (Matias Fernandez 75), Vidal, Aranguiz, Diaz, Alexis, Vargas.
Argentina: Romero, Zabaleta, Demichelis, Rojo, Otamendi, Mascherano, Biglia, Pastore (Banega 80), Di Maria (Lavezzi 29), Messi, Aguero (Higuain 74)