PEKANBARU (HR)-Direktorat Inteligent dan Keamanan (Dit Intelkam) Polda Riau, mendeteksi adanya warga Pekanbaru yang bergabung dengan kelompok radikal ISIS (Islamic State of Irak and Syria). Mereka terdiri dari satu keluarga yang pernah menetap di kecamatan Tampan Pekanbaru.
Kabid Humas, AKBP Guntur Aryo Tejo, Sabtu (4/7) siang menjelaskan, ada satu keluarga di Pekanbaru yang bergabung dengan kelompok ISIS. Mereka terdiri dari suami bernisial TB, istrinya YB dan anaknya MJ.
"Mereka ini bergabung dengan ISIS dan kita deteksi keberadaannya sekarang sudah di Syria. Sebelumnya tinggal di Tampan," beber Guntur.
Kepastian ini diperoleh, setelah tim inteligent Polda Riau memperoleh informasi dan mengumpulkan berbagai bukti, berupa dokumentasi foto, komunikasi dan sebagainya.
"Sudah kita dapatkan, dokumentasi foto yang bersangkutan di Syria bersama kelompok ISIS. Lalu hasil komunikasi dia dengan adik iparnya di Pekanbaru," tegas Guntur.
TB ini, bergabung dengan kelompok radikal ISIS pada 2013, dan sudah tinggal di Syria. Enam bulan kemudian, ia memboyong istri dan anaknya untuk ikut kesana dan bergabung hingga sekarang.
"Dia berangkat dari Jakarta ke Turki lalu menuju perbatasan Syria di Hatai. Dari Hatai dia dijemput oleh relawan pejuang untuk menuju Syria dengan jalur darat," sebut Guntur.
Untuk memutus mata rantai pergerakannya, Polda Riau melakukan pencegahan dengan kegiatan kontra radikal kepada masyarakat.
"Kita tegaskan bahwa ISIS tidak sesuai dengan ideologi Pancasila dan tidak sesuai dengan kaidah norma pada agama Islam. Sebab itu upaya penyebarannya harus kita cegah," katanya.
Polda Riau, sambung Guntur, sudah berkoordinasi dengan elemen masyarakat seperti tokoh agama, tokoh pemuda dan masyarakat, agar dapat bersinergi dan menolak terhadap paham dan keberadaan kelompok radikal ISIS.
"Terutama di Riau, khususnya di Tampan, yang jadi lokasi tempat tinggal yang bersangkutan," tukasnya.(grc/yuk)