BENGKALIS (HR)-Selama empat hari, dari tanggal 1 sampai 4 Juli, Dinas Kesehatan kabupaten Bengkalis melalui Bidang Peningkatan Sumber Daya Manusia (PSDM) melakukan pelatihan dan sosialisasi perizinan untuk pengrajin jamu. Pelatihan itu sendiri diikuti 42 peserta dari seluruh kecamatan di kabupaten Bengkalis.
PPTK Syamsul Bahri menyebutkan, kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Horizon Bengkalis tersebut ditujukan kepada pelaku usaha jamu racikan (UJR), usaha jamu gendong (UJG), UMOT dan UKOT yang tersebar di kabupaten Bengkalis. Untuk pelatihan yang dilaksanakan itu menghadirkan narasumber dari Diskes Riau, M Ridwan SKM, M.Kes dan Cahyaning SKM, M.Kes.
Ke 42 peserta yang mengikuti pelatihan selama empat hari tersebut masing-masing terdiri dari Puskesmas induk disetiap kecamatan mengirim satu orang utusan. Kemudian dari Puskesmas Sadar Jaya, Sebangar, Balai makam, Muara Basung, Serai Wangi dan Teluk lecah juga masing-masing satu peserta. Sedangkan peserta pelatihan sebanyak 28 orang yang merupakan mitra dari delapan 14 puskesmas tersebut.
“Tujuan dari sosialisasi perizinan UMOT, UKOT, UJR dan UJG ini adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penyediaan obat-obat tradisional yang aman, bermutu dan bermanfaat bagi kesehatan. Pelatihan selama empat hari tersebut kita laksanakan pada sore hari jelang berbuka dan malam hari usai salat Tarawih,’’ jelas Syamsul Bahri, Kamis (2/7).
Disambung Syamsul yang juga Kasi Akreditasi dan Registrasi ini, para peserta akan diberi materi tentang melindungi masyarakat dari hal-hal yang merugikan kesehatan sebagai akibat dari pembuatan obat-obat tradisional yang tidak memnuhi persyaratan maupun mutu. Kemudian, meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk tradisional Indoensia dalam era pasar bebas.
“Dengan pelatihan tersebut, pelaku industri dan usaha obat tradisional dapat memahami dan menerapkan cara pembuatan obat tradisional yang baik secara konsisten sehingga bermanfaat bagi perkembangan industri usaha obat tradisional kedepannya. Targetnya adalah melahirkan pelaku usaha jamu atau obat tradisional yang memiliki daya saing dengan mengedepankan mutu produksi,”tukas Syamsul lagi.
Acara pelatihan dibuka Rabu oleh kepala Bidang PSDM Diskes Bengkalis Syarifah Zamaniah, Rabu (1/7). (man)