Kondisi listrik di Kabupaten Rokan Hulu semakin hari kian memprihatinkan. Hampir setiap malam warga mengalami pemadaman secara tidak menentu. Pemadaman ini sangat meresahkan rakyat karena dinilai mengganggu kehidupan sosial masyarakat terutama bagi warga menggunakan jasa listrik.
Pemadaman listrik yang terjadi di Kabupaten Rokan Hulu, selalu terjadi baik siang maupun malam. Seperti pemadaman yang terjadi pada Rabu (1/7) malam kurang lebih 2 jam. Sedangkan pemadaman yang terjadi pada Kamis (2/7) siang juga sempat berlangsung dan berulangkali.
Pemadaman listrik ini tentu saja menuai protes dari berbagai kalangan masyarakat baik melalui medias sosial BlackBerry Masenger (BBM). “Eeee, listrik ini, lagi enak makan mati pula. Lagi khusyuk shalat mati juga. Kapanlah listrik di Rohul ini tidak mati lagi?”tulis Dewi, warga Pasir Pengaraian di status BBM-nya dengan bahasa Melayu.
Menurut Dewi, yang dikonfirmasi Kamis (2/7), status di BBM nya sebagai bentuk luapan rasa kecewa atas pemadaman listrik yang terjadi belakangan ini. “Bagaimana tidak kecewa Pak, saat berbuka puasa, makan malam, nyetrika listrik kadang mati tiba-tiba,” katanya.
Rasa kecewa yang dalam juga dirasakan warga Pasir Pengaraian lainnya Raihan Alvian (29). Dituturkan Raihan, pemadaman listrik yang terjadi selama ini membuat dirinya resah dan khawatir akan peralatan kulkas miliknya mengalami kerusakan. pasalnya ketika listrik padam dan hidup kembali, kulkas miliknya mengeluarkan suara dentuman keras.
“Sebelumnya memang pernah rusak. Tapi sejak listrik hidup mati hidup mati, kembali rusak lagi. Harapan saya bagaimana listrik ini segera membaik dan tidak mati. Karena pemadaman listrik yang terjadi di Rohul sudah berlangsung lama, sehingga dibutuhkan penanganan serius dari pihak terkait,” harap Raihan Alvian.
Sseringnya pemadaman listrik ini juga diakui Bupati. Dikatakannya, banyak SMS warga yang masuk ke handphone pribadinya menanyakan kondisi listrik di Rohul.
"Saya sering menerima SMS dari masyarakat tentang kondisi Listrik yang sering mati," katanya.
Diakui Bupati, dirinya sudah melaporkan permasalahan itu kepada
Kepala PNR Rayon Pasir Pengaraian. Namun jawaban PLN selalu akan berusaha untuk menetralisir listrik tersebut.
"Setiap saya telpon Manager PLN Rayon Pasir Pengaraian, beliau selalu menjawab akan menetralisir kondisi itu," kata Bupati menirukan jawaban Kepala PLN.
Bupati menambahkan, Pemkab Rohul bekerja sama dengan pihak PLN sudah mulai membangun berbagai pembangkit listrik, baik yang
terbarukan, PLTBg dan lainnya. Diperkirakan, tahun 2016 listrik di Rohul sudah stabil dan mencukupi kebutuhan listrik masyarakat.
Untuk itu Bupati meminta kepada PLN agar mengatur jadwal hidup matinya listrik. Jangan sampai pada waktu berbuka puasa listrik mati, sehingga masyarakat berbuka dalam gelap-gelapan.
Sebelumnya manajemen PLN Pasir Pengaraian saat dengar pendapat dengan Komisi II DPRD Rohul yang dipimpin Novliwanda Ade Putra, beberapa waktu lalu mengatakan dalam waktu dekat akan menanggulangi krisis listrik di Rohul. Caranya dengan melakukan perbaikan mesin PLTD yang dibangun di Desa Tanjung Belit dan meminjam mesin dari PLN Kabupaten Siak dengan daya 550 KW. ***