Warga Kampar Kiri Hulu Minta Pembangunan Jalan

Kamis, 02 Juli 2015 - 10:54 WIB
ilustrasi

GEMA (HR)- Masyarakat yang berada di sepanjang Sungai Subayang kembali menyuarakan aspirasinya agar dibangun akses jalan. Hal itu disampaikan beberapa tokoh masyarakat dan kepala desa di sela-sela kegiatan Safari Ramadan Pemkab Kampar yang dipimpin Asisten II Setdakab Kampar, Nukman Hakim, di Masjid Al Ubudiyah, Desa Tanjung Belit, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Selasa (30/6).

Sebagaimana dituturkan Khairudin, tokoh masyarakat Tanjung Belit, delapan desa saat ini belum tersentuh akses jalan, sehingga masyarakat masih mengandalkan transportasi melalui sungai. Akses jalan dari Gema masih sampai ke satu desa yaitu Tanjung Belit. "Masyarakat delapan desa sangat membutuhkan transportasi jalan karena betapa pentingnya jalan ini," ungkap Khairudin.

Harapan senada juga disampaikan tokoh masyarakat lainnya pada kesempatan itu. Sementara salah seorang masyarakat yang enggan disebutkan namanya di sela-sela, mengungkapkan bahwa masyarakat sudah sering dijanji-janjikan oleh pemerintahan maupun oleh oknum calon anggota dewan maupun calon anggota DPD ketika akan memasuki masa pemilihan umum.

Menurutnya, pemerintah selalu beralasan bahwa delapan desa itu tak bisa dibangun jalan karena terbentur masalah hukum karena wilayah Kecamatan Kampar Kiri Hulu sebagian masuk dalam kawasan hutan lindung dan harus mendapat persetujuan pemerintah pusat.

Seperti diberitakan juga, masyarakat delapan desa ini masih menggunakan sampan bermesin atau disebut jonson oleh masyarakat setempat bila hendak bepergian ke desa lainnya, atau ke ibu kota kecamatan di Desa Gema. Masyarakat harus merogoh kocek cukup besar sampai puluhan ribu jika ingin ke ibu kota kecamatan, terutama desa yang berada di ujung. Jika musim kemarau tiba, penderitaan masyarakat makin terasa sebab sungai mengalami pendangkalan dan sulit dilalui sampan atau jonson.(hir)

Editor:

Terkini

Terpopuler