JAKARTA (HR)-TNI Angkatan Udara mensinyalir, telah terjadi sesuatu pada pesawat Hercules bernomor registrasi A-1310, yang jatuh di Medan, Sumatera Utara, Selasa kemarin. Pasalnya, beberapa saat setelah lepas landas dari Bandara Soewondo Medan, Disinyalir sang pilot sempat meminta kembali ke pangkalan. Hal itu yang menimbulkan dugaan telah terjadi sesuatu pada pesawat itu sehingga pilot meminta kembali.
"Artinya, kalau seorang pilot sudah minta seperti itu, ada sesuatu yang terjadi di dalam pesawatnya," ungkap Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma Dwi Badarmanto, di Lanud Halim Perdanakusuma, Rabu (1/7) malam.
Meski demikian, Dwi belum mau menyimpulkan apakah itu berarti telah terjadi kesalahan mesin pada pesawat tersebut. "Sementara ini belum bisa dipastikan. Tapi data awal yang kita peroleh, bahwa saat dua menit dia take off, pilot minta atau request untuk return to base ke pangkalan," ulangnya.
Menurutnya, saat ini tim investigasi kecelakaan tengah bekerja. Tidak hanya itu, TNI AU juga akan menginvestigasi sendiri kecelakaan tersebut. Pihak Angkatan Udara menyebut memiliki tim tersendiri untuk menyelidiki hal itu.
Apabila terdapat kesulitan dalam investigasi penyebab kecelakaan, TNI AU menyatakan akan mengundang ahli. Tidak menutup kemungkinan, pihak pabrikan pesawat asal Amerika Serikat tersebut, yakni Lockheed Martin, bakal ikut dilibatkan.
Dalam kesempatan itu, Dwi Badarmanto juga mengungkapkan koreksian, bahwa jumlah penumpang berikut kru di dalam pesawat naas itu berjumlah 122 orang (sebelumnya disebutkan 113 orang, red).
"Jadi, jumlah korban yang ada di pesawat adalah 122 orang," kata Dwi.
Ditambahkannya, jumlah penumpang Hercules itu terdiri dari 12 kru atau awak pesawat dan 110 penumpang. Hal ini untuk meluruskan informasi mengenai 142 kantong mayat.
"Yang 91 itu adalah jenazah yang utuh, kemudian sisanya, yang 50, adalah kumpulan potongan dari korban sehingga korban tetap 122 orang," ujar Dwi.
Selain korban penumpang pesawat, pihak TNI AU tengah menelusuri informasi mengenai korban di darat. Menurut hasil pendataan, ada tujuh orang di lokasi jatuhnya pesawat yang belum ditemukan.
"Ada tujuh orang yang di darat, salah satunya mungkin teman-teman media melihat ada yang selamat, tetapi itu bukan dari pesawat terbang, itu korban ada yang di tanah," ujar Dwi.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo meminta segenap masyarakat Indonesia mendoakan para korban dalam musibah pesawat Hercules itu. Hal itu dilontarkannya saat melepas 16 jenazah korban Hercules di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Rabu (1/7) malam. Sebanyak 16 peti jenazah yang disematkan Bendera Merah Putih dibawa dua pesawat milik TNI AU, yakni CN-295 dan Boeing-737.
"Atas nama seluruh masyarakat Indonesia dan atas nama pribadi, saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya," ungkap Jokowi dalam sambutannya.
Selain menyampaikan duka untuk penumpang dan kru Hercules, Jokowi juga mengucapkan turut bersedih akan jatuhnya korban yang tertimpa pesawat di Medan. Ia mendoakan agar para keluarga korban dapat tabah.
"Kepada seluruh anggota keluarga yang berduka, seluruh jajaran TNI, seluruh jajaran pemerintah daerah dan masyarakat kota Medan, Sumut semoga diberikan kesabaran dan ketabahan," kata Jokowi.
"Di bulan Ramadan yang suci ini saya mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk berdoa untuk para korban semoga diampuni segala dosanya dan diterima di sisi Allah SWT," sambungnya.
Dari 16 jenazah korban, 8 di antaranya akan dibawa ke Malang, Jawa Timur. Mereka adalah kru-kru pesawat Hercules Skadron 32. Sementara sisanya akan diantarkan ke kampung halaman masing-masing. (bbs, kom, dtc, ral, sis)