PEKANBARU (hr)- Masyarakat Riau tidak perlu khawatir terhadap kekurangan beras. Karena Bulog telah menyiapkan stok beras cukup hingga September mendatang atau 3 bulan ke depan.
Namun begitu, untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan harga di masyarakat dan adanya spekulan oleh para pedagang, maka diharapkan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk mendistribusikan beras secara maksimal kepada masyarakat.
Demikian diungkapkan Kepala Divisi Regional Bulog Riau-Kepri, Faruq Octobri Qomary, Selasa (30/6), kepada Haluan Riau di kantornya. Dikatakannya, ketersediaan beras, khususnya raskin jelang Lebaran hingga 3 bulan ke depan cukup. Saat ini stok tersebut berada di gudang Bulog.
Setiap bulannya, dijelaskannya, kebutuhan beras raskin di Riau-Kepri mencapai 4.385 ton. Jika mencukupi tiga bulan artinya saat ini stok kurang lebih mencapai 15.000 ton. Jadi selain stok yang ada terang Qomary, Bulog Riau-Kepri dalam waktu dekat akan kedatangan sejumlah beras untuk menambah ketahanan stok selanjutnya dari sentra penghasil Sulselbar dan Jatim.
Kali ini, bebernya, jumlah beras yang akan datang mencapai 5.000 ton melalui pelabuhan Dumai. Bahkan, akan datang dua kapal dari Sulselbar dengan muatan 3.000 ton dan dari Jatim sejumlah 2.000 ton ke Riau.
Untuk itu, diharapkan kepada seluruh Pemkab untuk melakukan langkah bijak. Dengan melakukan distribusi sesuai dan tepat waktu, agar kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi dan masyarakat tidak perlu ke pasar untuk membeli kebutuhan beras. Apalagi diakuinya, bahwa perdagangan di Riau dominan oleh pedagang luar yang tentunya harga akan naik.
"Kita harap penyaluran raskin dimasing-masing tempat bisa optimal dan seminggu sebelum Idul Fitri bisa disalurkan seluruhnya," papar Faruq. (nie)