PERHENTIAN RAJA (HR)-Program rumah tangga mandiri pangan dan energi merupakan program yang sangat luar biasa bila dijalankan dengan serius.
Hal itu disampaikan Bupati Kampar, H Jefry Noer, dalam sambutannya pada Safari Ramadan di Kecamatan Perhentian Raja, Minggu (28/6). Dikatakan Jefry, progam ini adalah program terbaru dari Pemkab Kampar. "Jika dikerjakan dengan sungguh-sungguh maka hasilnya pasti luar biasa.
Hal yang sama juga dikatakan Jefry Noer ketika memberikan penjelasan kepada penerima bantuan sapi untuk program RTMPE di Desa Lubuk Sakat, Kecamatan Perhentian Raja, Minggu (28/6). Dalam pemaparannya, Jefry Noer menjelaskan, lahan yang dibutuhkan untuk mendirikan RTMPE hanya seluas 1.000 hingga 1.500 meter persegi.
Di lahan itu bisa menghasilkan bio urin dari urin sapi dan pupuk dari kotoran minimal enam ekor sapi. Bio urin tersebut bisa memberikan penghasilan kepada petani untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Dengan demikian ujar Jefry, jika sudah berhasil memberikan penghasilan, penghuni RTMPE hanya cukup membeli beras, garam, gula, minyak, serta kopi. "Sebab di RTMPE sudah tersedia mulai dari sapi, ayam, ikan, telor, bawang, cabzi serta sayur-sayuran lainnya, yang bisa dijual dan memenuhi kebutuhan sendiri. "Penghasilan penghuni RTMPE bisa di atas Rp10 juta setiap bulannya, selain dari anak sapi enam ekor/tahun," ungkapnya.
Lebih lanjut Jefry Noer mengatakan, modal RTMPE yang dibutuhkan untuk mendirikan RTMPE sekitar Rp120 juta. "Telah dibantu Dinas Pertanian 5 ekor sapi, tinggal Rp70 juta, sebab 1 sapi adalah 10 juta, CSR perusahaan bisa membantu minimal 1 sapi per perusahaan, dari Dinas Perikanan Rp20 juta, tinggal Rp50 juta saja modal RTMPE di masing-masing desa," beber Jefry.
Dengan memelihara 6 ekor sapi tersebut, dalam satu bulan diperkirakan minimal menghasilkan urin 500 liter. Dengan harga jual 1 liter Rp15 ribu sudah menghasilkan Rp7,5 juta. Disamping itu kotoran sapi juga bisa dijadikan biogas. Enam ekor sapi bisa menghasilkan biogas 1 sampai 1,5 ton/bulan.
"Anggap saja 1 ton/bulan dengan harga jual Rp 1000 sudah menghasilkan Rp 1 juta. Selain itu ada lagi pupuk cair dalam sebulan akan menghasilkan 150 liter, dikali dengan harga Rp 10 ribu juga sudah menghasilkan Rp 1,5 juta," terangnya.(hir)