SUNGAI APIT (HR)-Di saat umat Islam Kelurahan Sungai Apit, Kecamatan Sungai Apit mendengar kutbah Jumat, (26/6), tiba-tiba PLN mematikan listrik. Mereka pun mengeluh karena aliran listrik mati tidak menentu.
Krisis aliran listrik bukan soal yang baru dibincangkan, tetapi ini persoalan sudah puluhan tahun yang sudah dibicarakan oleh masyarakat Sungai Apit. Semenjak mesin PLN masih di Kecamatan Sungai Apit. listrik masih sering mati. Bahkan ketika mesin PLN dipindahkan ke-Kabupaten Siak, listrik di Sungai APit masih saja sering mati.
"Bukannya tambah bagus malah tambah parah semenjak mesin PLN pindah ke Siak," ungkap Oceng warga Kelurahan Sungai Apit.
Waktu bulan lalu, kata Oceng, PLN mengatakan mesin sedang diservis untuk kelancaran di bulan suci Ramadan. Supaya di bulan puasa tidak ada lagi mati lampu. Tetapi kenyataannya pihak PLN tidak berkomitmen dengan sikapnya.
"Ketika umat Islam mengumandangkan adzan tiba-tiba mati lampu, ketika sedang berceramah mati lagi lampunya. Ketika umat Islam sedang melaksanakan salat mati lagi lampunya. Hal ini selalu begitu, ini ada apa sama pihak PLN?" tanya Oceng.
"Yang saya herankan mati lampunya ketika umat Islam sedang melaksanakan adzan, dan ketika sedang salat. Namun pihak PLN tidak mengindahkan ketika umat Islam sedang melaksanakan ibadah," imbuhnya.
Hal senada juga diungkapkan Indra, seorang warga Sungai Apit. Ia mengaku sangat kecewa listrik sering mati walaupun di saat berbuka puasa maupun saat salat Magrib hingga Isya.
"Kita sangat kesalkan sekali dengan pihak PLN. Saat sedang sirene tanda berbuka berbunyi, kita baru mau makan, eh listrik pun mati, Begitu juga di masjid maupun di surau senyap sepi tidak terdengar suara adzan," ungkap Indra.
"Saya berharap kepada pemerintah yang berwenang, agar masalah krisis listrik ini cepat diselesaikan. Jangan ditunggu masyarakat marah baru diselesaikan masalah ini. Oleh sebab itu akibat listrik sering mati. Hal ini jelas sangat merugikan pelanggan. Karena kalau listrik mati tetap saja menambah volume kwh tinggi dan pembayaran pun akan bertambah," jelasnya.
Selain itu, warga juga mengalami kerusakan alat elektronik seperti televisi, kulkas dan bola lampu pun cepat rusak.
"Jika listrik ini juga tidak normal, kami berencana akan mendatangi kantor PLN Siak," ungkapnya.
Sementara itu Kepala Ranting PLN Sungai Apit Subur mengatakan pihaknya sudah melakukan perbaikan seoptimal mungkin. Namun yang mengganggu jalannya listrik PLN ini adalah faktor alam atau binatang.
"Kita sudah lakukan seoptimal mungkin untuk pelayanan kepada masyarakat. Kalau masalah mesin PLN tidak ada masalah, yang bermasalah itu faktor alam atau gangguan binatang. Karena jaringan kita sangat jauh sekali dan melintasi hutan-hutan. Kalau kayu atau pepohonan bisa kita atasi, tapi kalau binatang bagaimana caranya mengatasi? Yang jelas matinya listrik karena gangguan alam bukan karena mesin atau teknis," pungkasnya.(gin)