JAKARTA (HR)- Semester pertama 2015 menjadi cobaan berat untuk seluruh produsen otomotif di Indonesia. Hal ini juga berlaku untuk pabrikan roda dua seperti Kawasaki di Indonesia.
Seperti yang disampaikan Deputy Department Head Sales & Promotion Department Marketing & Sales Division PT KMI Michael Chandra Tanadhi, di Jakarta.
"Penjualan kita dari Januari-Mei 2015 agak turun. Kita melihat market sekarang seperti bencana alam, yang tidak bisa kita hindari. Tapi kita tidak ingin gegabah, dengan memberikan diskon. Karena ini bisa menurunkan kualitas produk kita,” ujarnya.
Mengutip data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia, penjualan Kawasaki pada Januari Mei tahun lalu mencapai 60.620 unit, sedangkan Januari-Mei 2015 turun menjadi 53.905 unit saja.
Meski demikian, penjualan Kawasaki pada kuartal pertama terbilang naik. "Tapi di kuartal pertama kita berhasil menjual 43.000 unit, dan ini terbilang naik, karena kita ada fiskal year target, jadi tutup tahunnya di Maret kita kejar disitu. Makanya penjualan kita di Januari-Mei hanya turun 3 persen saja," ujarnya.
"Namun karena situasi market lagi turun, di April-Mei kita menyesuaikan stok saja. Dan semester 1 tahun ini kan belum selesai." tambahnya.
Michael menambahkan meski ada penurunan selama 5 bulan pertama, Kawasaki tetap menargetkan penjualan 157.000 unit sampai akhir tahun.
“Turun 3.000 unit dibandingkan dengan tahun 2014. Kita coba lihat bulan ini, bulan ini kan ada lebaran dan Jakarta Fair, biasanya penjualan akan naik. Harapan kita di Juni penjualan akan pulih kembali," ujar Michael.(dto/ara)