SANTIAGO (HR)-Perempat final Copa America 2015 memanggungkan satu pertarungan seru. Tuan rumah Chile menantang sang juara bertahan Uruguay. "Ini seperti final," ujar Alexis Sanchez.
Chile lolos ke babak 8 besar sebagai juara Grup A. Performa mereka cukup oke, dengan dua kemenangan dan satu hasil imbang. Setelah membuka turnamen dengan menundukkan Ekuador 2-0, tim asuhan Jorge Sampaoli lalu bermain imbang 3-2 melawan Meksiko, sebelum menang telak 5-0 atas Bolivia.
Dengan koleksi 10 gol dan hanya tiga kali kebobolan, Cile jadi tim paling produktif di putaran pertama. Argentina, yang juga mengantongi 7 poin di Grup B, sejauh ini baru mencetak 4 gol dan kemasukan dua.
"Kami terus menunjukkan perkembangan yang baik. Kami benar-benar belajar banyak dari hasil imbang melawan Meksiko. Sekarang kami sangat percaya diri untuk terus melaju jauh di turnamen ini," sambung Sanchez.
Duel Chile vs Uruguay akan berlangsung di Santiago, Kamis (25/6) pagi WIB. Banyak catatan menarik mengiringi langkah mereka menuju medan pertempuran. Salah satunya, sejarah terkait posisi tuan rumah di pentas Copa America.
Dalam lima edisi terakhir, hanya satu kali tim tuan rumah berhasil menembus babak semifinal, yaitu Kolombia di tahun 2001. Bahkan kala itu mereka tampil sebagai juara. Chile sendiri terakhir kali menjadi tuan rumah adalah di tahun 1991, ketika mereka finis di peringkat ketiga.
"Kami hanya mengacu kepada performa bukan catatan di atas kertas. Yang kami yakini, penampilan tim ini sedang bagus-bagusnya. Kami bisa mengalahkan siapapun. Kami akan membuktikannya, dimulai dari laga melawan Uruguay," timpal gelandang Arturo Vidal.
Optimisme Chile bisa jadi kian meninggi andai melihat catatan kurang impresif sang juara bertahan. Uruguay hanya menang tipis 1-0 atas tim "terlemah", Jamaika, lalu kalah 0-1 dari Argentina, dan juga tak mampu menundukkan Paraguay (1-1). Statistik yang pas-pasan untuk Edinson Cavani dkk.
Tetapi dari sisi sejarah, Uruguay sangatlah kuat. Mereka selalu lolos ke semifinal dalam lima edisi terakhir berturut-turut. Dua tahun lalu tim besutan pelatih Oscar Tabarez itu jadi juara di Argentina, setelah mengalahkan Paraguay 3-0 di partai final.
Pelatih Uruguay, Oscar Tabarez, menuntut timnya untuk tampil lebih baik agar bisa meneruskan kiprahnya di kompetisi ini.
"Saya tidak tahu apakah kami tampil cukup bagus untuk bisa lolos ke fase gugur. Saya senang bahwa kami bisa lolos meski tim mendapat kritik," ujar Tabarez di Soccerway.
"Saya akan memakai pengalaman serta pengetahuan yang saya punya sebagai pelatih. Segalanya tidak pernah berjalan mudah untuk kami dan tim ini harus menghadapi lawan-lawan kuat seperti Argentina dan Chile," sambungnya. (ssc/pep)