PEKANBARU (HR)– Kondisi dunia kerja saat ini memaksa para mahasiswa perguruan tinggi untuk berpikir cerdas dan kreatif untuk menghadapi berbagai tantangan pekerjaan yang ada di depan mereka. Salah satu kreatifitas penting yang harus dikembangkan yakni kemampuan para mahasiswa berbicara di depan khalayak umum atau yang sering disebut public speaking.
Hal itu disampaikan oleh Corporate Communication Manager PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Djarot Handoko, dalam kuliah umum yang diadakan di Gedung Serba Guna Politeknik Caltex Riau (PCR), Rumbai, Pekanbaru, Selasa (23/6). Dalam kesempatan ini, ratusan mahasiswa semester akhir Politeknik Caltex Riau dari berbagai jurusan menerima materi public speaking yang disampaikan.
"Salah satu cara kreatif berbicara di depan umum yang bisa dilakukan di era digital saat ini misalnya melalui media massa dan internet. Sebab, berbicara di depan umum menjadi hal penting untuk mempersiapkan diri menuju dunia kerja," kata Djarot.
Djarot juga memberikan beberapa tips kepada para peserta kuliah umum terkait beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam teknik berbicara.
Suara, gerak tubuh, kontak mata, posisi tubuh, dan penampilan fisik adalah lima hal yang perlu diperhatikan dalam berbicara di depan umum. Untuk mengembangkan kemampuan berbicara yang baik juga diperlukan 'jam terbang' yang tinggi, salah satunya dengan memperbanyak latihan," sambung Djarot.
Salah seorang peserta dari jurusan Teknik Elektronika Telekomunikasi, Ilham, pun bertanya tentang bagaimana seseorang dapat berbicara sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Djarot menjawab diperlukan beberapa langkah dalam mempersiapkan diri sebelum berbicara.
"Tentu dibutuhkan persiapan yang matang, mulai dari materi, permainan apa yang cocok untuk mencairkan suasana dan semacamnya. Beberapa langkah dan metode yang perlu dilakukan, pertama, memilih pesan yang akan disampaikan (canalizing idea), merancang tata cara menyampaikan pesan (planning design), merencanakan bagan penyampaian pesan (mapping your route), serta menambahkan isi pesan (acquiring knowledge),” ujar Djarot.(rls/war)