PEKANBARU (HR)-Bank Indonesia Cabang Pekanbaru kembali membuka stan penukaran uang baru untuk nasabah dan masyarakat umum. Langkah ini ditempuh untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat menjelang Lebaran Idul Fitri tahun ini. Total dana yang disediakan mencapai Rp8 triliun.
Demikian diungkapkan oleh Kepala Cabang Bank Indonesia Pekanbaru, Mahdi Muhammad, Senin (23/6) di area penukaran bersama di pekarangan Kantor BI Pekanbaru Jalan Sudirman. Dikatakan, penukaran uang ini berlangsung hingga H-1 jelang Lebaran Idul Fitri 1436 H.
Untuk penukaran uang baru ini, pihaknya menyediakan 13 stan, di mana sembilan stan untuk penukaran uang baru dan empat stan lain untuk penukaran uang elektronik (e-Money).
"Kita perkirakan, uang pecahan kecil yang akan diserap dari masyarakat akan lebih besar dibanding tahun sebelumnya. Total dana yang kita sediakan sebesar Rp8 triliun. Kami kira ini cukup untuk melayani kebutuhan masyarakat," paparnya.
Dijelaskannya, untuk tahun sebelumnya, jumlah uang baru yang beredar di masyarakat berjumlah Rp4,8 triliun. Jumlah tersebut selain untuk kebutuhan masyarakat jelang dan lebaran, juga untuk kebutuhan perbankan.
Untuk penukaran uang baru kali ini, pihaknya bekerjasama dengan 41 perbankan yang ada. Di antaranya BRI Agroria Tbk, Bank Artha Graha Tbk, Bank UOB Indonesia, Bank Bukopin, MNC Bank, BCA, Bank Danamon, Bank DBS, Bank Ekonomi, Bank Harda International, Bank Internasional Indonesia, Bank QNB Kesawan, Bank CIMB Niaga, Bank Mandiri, dan Bank Mayapada.
Selain itu juga, Bank Mega, Bank Mega Syariah, Bank Mestika, Bank Muamalat, Bank Mutiara, Bank Nagari, BNI, Bank OCBC NISP, Bank Panin, Bank Permata, BRI, Bank Riau Kepri, Bank Riau Kepri Syariah, Bank Sinarmas, Bank Syariah Mandiri, Bank Yudha Bhakti, BNI Syariah, BRI Syariah, BTPN, Bank Windu Kentjana Internasional, Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Bank Pundi Indonesia, Bank CIMB Niaga Syariah, Bank DKI, Bank BTPN Syariah dan Bank Agris.
Dengan jadwal penukaran dimulai pukul 09.00 - 12.00 wib, dengan sistem bergiliran atau antri. Untuk penukaran uang baru mulai dari pecahan Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000 dan Rp20.000.
"Jadi dari keseluruh bank tersebut bagi masyarakat yang memang tidak bisa ke BI, juga bisa menukarkan di bank-bank yang kita sebut tadi," terangnya lagi.
Selain penukaran uang, Mahdi juga mengimbau masyarakat mengurangi penggunaan uang tunai. Tetapi diganti dengan penggunaan uang elektronik atau e-Money. Hal ini guna untuk memberikan keamanan tanpa harus membawa uang dalam jumlah banyak, karena e-Money merupakan kartu pengganti uang tunai yang dipakai untuk pembelanjaan rutin.
Begitupula halnya, jika dalam penggunaan e-Money dirasakan masih kurang juga bisa menggunakan sarana pembayaran lainnya, yakni melalui transfer via ATM, internet banking, sms banking dan lainnya. Adapun kegunaan e-Money, juga untuk menghindari beredarnya uang palsu di tengah masyarakat.
Bila jadwal penukaran uang tersebut dirasakan masih kurang, Mahdi menambahkan bahwa BI siap memperpanjang jadwal penukaran. Penambahan peredaran uang baru ini juga sebagai salah satu upaya BI melakukan penarikan uang lama, rusak dan lusuh yang selama ini banyak tersimpan di masyarakat. (nie)