Pekanbaru (HR)-Agenda Musyawarah wilayah (Muswil) ke V, DPW PAN Riau untuk menetapkan calon ketua formatur sekaligus menjadi ketua umum DPW PAN Riau, tidak menemui kata mufakat. Dengan demikian untuk menetapkan siapa yang akan menjadi ketua DPW PAN Riau, diserahkan ke DPP PAN.
Keempat calon ketua yang direkomendasikan oleh DPP PAN untuk menjadi ketua formatur tersebut adalah, mantan ketua DPW PAN Riau, Herliyan Saleh, Bupati Meranti Irwan Nasir, Zainal Abidin, dan Zuljani Moga. Keempat calon ketua ini mengerucut dari 27 calon ketua formatur yang diajukan oleh panitia Muswil.
Empat calon ketua yang direkomendasikan oleh DPP PAN, sama-sama ingin maju sehingga dari hasil musyawarah keempat calon ditambah dengan satu ketua dari DPP, tidak ada yang mau mundur, sehingga tidak menghasilkan mufakat untuk menunjuk satu ketua formatur.
Pimpinan sidang Muswil ke V PAN Riau, Yandri Susanto, mengatakan, dengan tidak adanya kata mufakat dari kelima tim formatur yang direkomendasikan oleh DPP, maka sesuai dengan AD/ART PAN, pasal 19, calon ketua formatur dikembalikam ke DPP dan ditetapkan oleh DPP, paling lambat 14 hari setelah Muswil.
"Setelah dilakukan musyawarah bersama calon formatur, belum ada keputusan. Sehingga calon ketua formatur belum bisa diumumkan, karena semua calon sama-sama ingin membesarkan PAN, sehingga keputusannya diambil alih dan ditetapkan oleh DPP," ujar Yandri, Sabtu (20/6), di Hotel Pangeran Pekanbaru.
Calon ketua formatur DPW PAN Riau, Irwan Nasir, usai Muswil mengatakan, pada saat musyawarah dilaksanakan bersama calon lainnya belum ada yang sepakat. Semua ingin menjadi ketua, sehingga tidak ada yang bersedia mundur. Termasuk dirinya siap menjadi ketua dan membesarkan PAN.
"Dalam pemilihan ketua formatur berlangsung kondusif. Ada pandangan yang belum sama dari semua calon, jadi keputusannya diserahkan ke DPP," ujar Bupati Meranti ini.
Sementara itu, Wakil Ketua DPP PAN, Hanafi Rais, dalam sambutannya sebelum menutup Muswil ke V DPW PAN Riau, mengatakan, Muswil PAN Riau berjalan lancar dan sukses, walaupun dalam hasil musyawarah belum menghasilkan ketua formatur.
"Semua sama-sama ingin membesarkan PAN, kita ingin PAN di Riau ini semakin besar. Kedepan masih banyak tugas kita untuk memenangkan Pilkada 2015, dan memenangkan PAN pada 2019 mendatang. Mari kita sama-sama mendukung ketua terpilih," ujarnya.
Dibuka Zulkifli Hasan
Sementara itu, ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan, secara remai membuka langsung acara Muswil ke V DPW PAN Riau. Dalam sambutannya, Zulkifli berpesan kepada seluruh kader yang ada di Riau. Untuk secara bersama-sama membesarkan PAN.
Dan bagi 27 calon ketua formatur yang diajukan dan tidak masuk dalam 4 calon ketua formatur, harus diakomodir masuk sebagai pengurus DPW PAN Riau.
"Jangan ada yang dibuang dan disisihkan. Semua calon yang maju adalah kader-kader yang terbaik, semua harus diakomodir," ujar Zulkifli Hasan, yang juga ketua MPR RI ini.
Dikatakan mantan Menteri Kehutanan ini, pada akhir tahun 2015 ini, seluruh wilayah di Indonesia akan mengikuti pemilu kepala daerah. Langkah awal yang harua menjadi fokus bagi seluruh pengurus dan kader PAN, adalah memenangkan Pemilukada, termasuk di 9 Kabupaten di Riau.
"Yang penting dalam pemilihan calon Bupati dan Walikota adalah kader yang terbaik. Memiliki wawasan kebangsaan, tidak memikirkan komponen dan golongan, tetapi bagi memikirkan masyarakat luas, demi kemajuan daerah," tegasnya.
Hadir pada acara Muswil ke V DPW PAN, Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, sejumlah pengurus harian DPP PAN, selurh ketua DPD dan DPC PAN Riau, serta ratusan kader PAN yang memadati aula Hotel Pangeran, Pekanbaru.
Ketahuan Money Politik, Langsung Dicoret
Zukifli Hasan menuturkan akan menindak tegas apabila terdapat calon yang melakukan bagi-bagi duit. Selain ditindak, apabila ketahuan maka akan langsung dicoret dari daftar calon.
Adapun penyelenggaraan Muswil tersebut akan dilaksanakan dengan dua tahap, yakni melalui demokrasi sesuai dengan musyawarah mufakat.
"Jadi dari 4 kandidat yang berasal dari propinsi dan 1 dari pusat ini, diupayakan dilakukan secara mufakat. Tidak ada money politik, jika kedapatan maka akan langsung dicoret dari pencalonan. Walaupun nantinya mendapatkan suara terbanyak,"tegas Zulkifli.
Dikatakannya, bahwa dalam proses pencalonan nanti siapapun berhak, asalkan memang layak dan bisa mengembangkan PAN kedepan. Namun dalam pelaksanaannya diharapkan bisa berjalan dengan damai tanpa ada keributan, seperti terdapat pada partai lain.
Karena tujuannya adalah bagaimana bisa rakyat sejahtera tanpa ada keributan. Apabila dalam tahap demokrasi tidak terpenuhi barulah dilakukan upaya votting sebagai jalan terakhir.
Sementara itu, menanggapi hal tersebut, Ketua Wilayah PAN Riau, Herliyan Saleh sekaligus calon kandidat DPW PAN yang akan maju nantinya menuturkan bahwa pihaknya akan menjalani sesuai dengan alurnya.
Karena siapapun yang terpilih nantinya diharapkan adalah pemimpin yang benar-benar bisa memajukan PAN dan mendapat dukungan oleh seluruh kader.
"Kita jalani saja dan bersaing sehat. Walaupun peluang cukup banyak, karena banyak dukungan untuk saya tetap maju dan memimpin PAN. Yang pasti yang terpilih nanti adalah orang yang tepat,"paparnya.
PAN Terbuka dalam Pilkada
Zulkifli Hasan menegaskan bahwa partainya terbuka mengusung kader dari partai lain dalam pemilihan kepala daerah asalkan yang bersangkutan memiliki wawasan kebangsaan.
"Calon peserta pilkada bisa dari kader PAN, bisa dari kader partai lain, bisa dari tokoh masyarakat, bisa dari pegawai negeri sipil. Tidak ada pengkotak-kotakkan kader terbaik, yang penting memiliki wawasan kebangsaan," kata Zulkifli.
Menurut Zulkifli, memiliki wawasan kebangsaan berarti tidak memikirkan kelompok dan golongan setelah terpilih sebagai gubernur, bupati, atau wali kota untuk kepentingan seluruh rakyat di masing-masing daerah.
Orang seperti itu, lanjut Zulkifli, adalah sosok yang harus dipilih tidak peduli darimana asalnya.
"Rakyat juga akan ingat partai apa yang mengusungnya," imbuh Ketua MPR itu.
Zulkifli menambahkan, jika ada kader partai lain yang tidak bisa mencalonkan diri karena organisasinya bermasalah seperti Golkar dan PPP, mereka dapat menggunakan kendaraan PAN.
"Masuk alhamdulillah, tetap Golkar dan PPP tidak apa-apa. Silakan maju, kita dari PAN terbuka. Kita kasih karpet biru teman parpol lainnya. Yang penting kandidat benar-benar ingin memajukan rakyat," ujarnya.***