Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang dilaksanakan oleh kaum muslimin di seluruh dunia. Allah SWT telah mewajibkannya kepada kaum yang beriman, sebagaimana telah diwajibkan atas kaum sebelum Nabi Muhammad SAW. Puasa merupakan amal ibadah yang telah diwajibkan atas setiap umat-umat terdahulu.
Secara etimologi, puasa berarti menahan, baik menahan makan, minum, bicara dan perbuatan. Sedangkan secara terminologi, puasa adalah menahan dari hal-hal yang membatalkan puasa dengan disertai niat berpuasa.
Sebagian ulama mendefinisikan, puasa adalah menahan nafsu dua anggota badan, perut dan alat kelamin sehari penuh, sejak terbitnya fajar kedua sampai terbenamnya matahari dengan memakai niat tertentu.
Puasa Ramadhan wajib dilakukan, adakalanya karena telah melihat hitungan Sya’ban telah sempurna 30 hari penuh atau dengan melihat bulan pada malam tanggal 30 Sya’ban.
Bagi Kesehatan Fisik
Umat Islam tidak berpuasa karena alasan manfaat puasa bagi kesehatan, sesuai dengan hadits Nabi SAW. “Berpuasalah, niscaya kalian sehat”.
Padahal sejak lama, puasa dijadikan semacam terapi bagi mereka yang bermasalah dalam hal kelebihan berat badan.
Dengan berpuasa, kerja alat-alat pencernaan diistirahatkan.
Berpuasa mempunyai efek yang banyak berlawanan dibandingkan jika seseorang melakukan diet ketat untuk menurunkan berat badannya. pada saat-saat tertentu, perut memang harus diistirahatkan dari bekerja memproses makanan yang masuk sebagaimana juga mesin harus diistirahatkan, apalagi di dalam Islam, isi perut kita memang harus dibagi menjadi tiga, sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk air dan sepertiga untuk udara.
Puasanya umat Islam di bulan Ramadhan sangat berbeda dengan perencanaan diet. Puasa Ramadhan tidak mengurangi asupan gizi dan kalori, cuma kadarnya sedikit lebih rendah dari kebutuhan nutrisi yang normal.
Selain itu, orang yang berpuasa di bulan Ramadhan, masih bisa menyantap setiap jenis makanan, sementara mereka yang berpuasa untuk diet, hanya boleh makan makanan tertentu.
Faktor lainnya yang membuat puasa Ramadhan menyehatkan adalah, mereka yang berpuasa melakukannya dengan sukarela dan hati yang ikhlas, bukan karena resep atau anjuran dari dokter.
Ramadhan adalah bulan pengendalian dan pelatihan terhadap diri sendiri, dengan harapan pengendalian dan pelatihan ini akan terus berlanjut meski bulan Ramadhan sudah berakhir.
Jika kebiasaan berpuasa dilanjutkan meski bukan pada bulan Ramadhan, apakah untuk keperluan diet atau ibadah, efeknya akan terasa dalam jangka panjang.
Bagi Kesehatan Psikis
Dari sisi psikis, orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan cenderung merasa tenang dan damai. Setiap orang berusaha untuk menahan amarahnya dan tingkat kejahatan pada bulan Ramadhan biasanya menurun.
Umat Islam senantiasa mengingat nasehat Nabi Muhammad SAW yang mengatakan, “Jika sesesorang menghujatmu atau menyulut emosimu, katakanlah bahwa saya sedang berpuasa.”
Puasa adalah bentuk peribadahan khusus, hubungannya hanya antara Allah SWT dan orang yang bersangkutan. Karena tidak satupun yang selain, Allah dan orang itu sendiri yang tahu apakah ia benar-benar berpuasa.
Bagi Kesehatan Sosial
Mengingat dan merasakan penderitaan orang lain merasakan lapar dan haus juga memberikan pengalaman kepada kita bagaimana beratnya penderitaan yang dirasakan orang lain.
Sebab pengalaman lapar dan haus yang kita rasakan akan segera berakhir hanya dengan beberapa jam, sementara penderitaan orang lain entah kapan akan berakhir.
Dari sini, semestinya puasa akan menumbuhkan dan memantapkan rasa solidaritas kita kepada kaum muslimin lainnya yang mengalami penderitaan yang hingga kini masih belum teratasi, seperti penderitaan saudara-saudara kita di berbagai wilayah lain di Tanah Air serta yang terjadi di berbagai belahan dunia lainnya seperti di Iran, Irak, Palestina dan sebagainya.
Puasa sebagai tradisi agama-agama yang memiliki makna universal harus dijadikan energi positif bagi menguatnya pemahaman multikultural yang disemangati oleh nilai-nilai Ketuhanan (Rabbaniyah) dan kemanusiaan (Insaniyah).
Puasa adalah disiplin agama yang sangat baik, yang melatih pikiran dan tubuh untuk mengatasi kesulitan, marah, haus, lapar dll. Salah seorang sufi mengatakan bahwa rahasia hidup adalah berbicara sedikit, makan sedikit dan tidur sedikit. Dan semua disiplin tersebut kita jumpai dan kita lakukan selama bulan Ramadhan.
Puasa Ramadhan mendorong kita untuk berdoa, sedekah dan perbuatan-perbuatan baik lainnya dan menahan diri dari kejahatan yang dari itu akan memberikan kekuatan satu sama lain untuk mengatasi segala macam kejahatan. Kebaikan yang bersinergi itu akan membawa masyarakat yang damai, saling mengasihi dan sejahtera.
Puasa Ramadhan akan membantu kita dalam melepaskan semangat yang terlalu mengejar duniawi dan sebagai gantinya adalah peningkatan hubungan yang lebih dekat kepada Allah SWT, sehingga akan meningkatkan keimanan seseorang.
Aktivitas sehari-hari memang tidak kita lepaskan semuanya, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa Puasa Ramadhan menjadikan kita lebih intensif lagi dalam memperhatikan hubungan kita kepada Allah SWT.***