RENGAT (HR)-Perbaikan jalan provinsi atau Jalan Lintas Tengah yang menghubungkan kabupaten Kuansing-Inhu dinilai lamban. Akibatnya, transportasi antar dua kabupaten masih terkendala.
“Perbaikan jalan putus di Cerenti sangat lamban. Sudah hampir satu bulan jalan ini putus, sampai kini belum juga diperbaiki,” kata salah seorang warga Kuansing di Rengat Ahmad Damri, Jumat (19/6).
Dikatakan, sudah hampir satu bulan jalan putus belum juga diperbaiki.
Sementara warga banyak mengeluhkan kondisi jalan tersebut, karena harga kebutuhan pokok melonjak akibat tak lancarnya transportasi Rengat-Kuansing dan Sumbar itu,
supir angkutan terpaksa menaikkan ongkos kepada penumpang Rengat-Teluk Kuantan, akibat jalan yang putus.
“Kondisi inil banyak dikeluhkan warga yang melewati ruas jalan ini,” ujarnya. Apalagi bahan pokok seperti beras, telur ayam, cabai dan sayuran pada umumnya didatangkan dari Sumbar ke Inhu. Dengan putusnya jalan, kendaraan angkutan sembako melewati jalan alternatif, sehingga menambah biaya operasional angkutan. Kini sebutnya, harga bahan bangunan seperti semen juga langka di Rengat.
Karena truk angkutan bahan bangunan tidak bisa melewati ruas jalan lintas tengah dari Sumbar.
“Jika kerusakan jalan ini tidak diperbaiki, maka kelancaran arus mudik lebaran tahun ini juga akan terkendala,” ucapnya.
Oleh sebab itu, ia berpendapat Dinas PU Riau bisa bertindak lebih cepat, dengan menggunakan alat berat.
Hal senada juga diungkapkan oleh warga Peranap Taufik, yang mengeluhkan kondisi jalan. Karena transportasi dari Peranap ke Teluk Kuantan tak lagi lancar.
Padahal jalan ini cukup padat dilewati kendaraan setiap hari, baik dari Sumbar ke Rengat, atau sebaliknya. “Kita sangat menyesalkan lambannya PU Riau memperbaiki jalan putus ini,” ujarnya. (rez)