PEKANBARU (HR)-Setelah sempat beberapa kali bolak-balik antara Kepolisian dan Kejaksaan, berkas mantan Ketua DPRD Bengkalis, saat ini dinyatakan lengkap. Dengan demikian, proses hukum terhadap salah seorang tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana bantuan sosial di Pemkab Bengkalis bisa terus dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
Hal itu diungkapkan Kapolda Riau, Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan, Jumat (19/6). "Penyidikan perkara (dugaan penyimpangan Bansos Bengkalis, red) masih jalan. Untuk tersangka JA, berkasnya sudah lengkap," ujar Kapolda.
Seperti diketahui, berkas tersangka atas nama Jamal Abdillah sempat beberapa kali bolak-balik dari Polda Riau dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau.
Hal itu disebabkan pihak jaksa peneliti menilai masih ada hal-hal yang harus dilengkapi dalam berkas tersebut, agar bisa diajukan ke pengadilan.
Dengan telah dituntaskannya proses pemberkasan tersebut, maka proses hukum terhadap Jamal Abdillah bisa dilanjutkan ke tingkat penuntut di pengadilan.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo, menyatakan proses perkembangan penyidikan dugaan korupsi yang diduga merugikan keuangan negara hingga puluhan miliar tersebut, dengan lima tersangka lainnya, masih terus berlanjut.
"Masih proses penyidikan. Dengan pemeriksaan saksi-saksi untuk pemberkasan," kata Guntur saat ditemui Haluan Riau di ruang kerjanya.
Puluhan saksi yang diduga sebagai penerima dana Bansos, diperiksa penyidik Polda Riau di Mapolres Bengkalis, beberapa waktu lalu. "Penyidik juga turun ke Bengkalis untuk melakukan pemeriksaan saksi-saksi di Polres Bengkalis. Hal itu, untuk mempermudah para saksi untuk memberikan keterangan," lanjut Guntur.
Untuk mengungkap kasus ini, penyidik Polda Riau telah memeriksa Bupati Bengkalis, Herliyan Saleh, Kamis (11/6). Pemeriksaan orang nomor satu di Bumi Sri Junjungan tersebut dalam kapasitasnya sebagai saksi.
Seperti diketahui, dalam kasus ini penyidik Polda Riau telah menetapkan enam orang tersangka. Selain mantan Ketua DPRD Bengkalis Jamal Abdillah, lima tersangka lain adalah Hidayat Tagor dari Partai Demokrat selaku mantan Wakil Ketua DPRD Bengkalis dan Purboyo dari PDIP selaku mantan anggota DPRD Bengkalis.
Selanjutnya, Rismayeni dari Partai Demokrat dan Muhammad Tarmizi dari Partai PPP, di mana keduanya masih aktif sebagai anggota DPRD Bengkalis. Sedangkan satu tersangka lainnya adalah Azrafiani Aziz, Kabag Keuangan Pemkab Bengkalis.
Kelima tersangka tersebut diduga turut berperan dalam penyimpangan dana Bansos di Kabupaten Bengkalis tahun 2012 lalu senilai Rp230 miliar tersebut. Penyidik masih melakukan penyidikan dengan dugaan adanya pemotongan uang dan diberikan kepada masing-masing tersangka.
Dugaan penyalahgunaan dana bansos Bengkalis mulai diselidiki Polda Riau atas laporan masyarakat. Bantuan itu diberikan kepada sekitar 2.000 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Bengkalis, namun pemberian bantuan itu diduga tidak tepat sasaran.
Tersangka Jamal Abdillah yang merupakan mantan Ketua DPRD Bengkalis, diduga telah melakukan penyimpangan yang merugikan keuangan negara sebesar Rp29 miliar. Angka tersebut berdasarkan hasil audit penghitungan kerugian negara yang dilakukan Badan Pengawas Pembangunan dan Keuangan (BPKP) Perwakilan Provinsi Riau. (dod)