PEKANBARU (HR)-Satuan Reserse Narkoba Polres Indragiri Hilir mengungkap peredaran narkotika jenis sabu-sabu di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Tembilahan. Bersama petugas setempat, polisi berhasil mengamankan empat narapidana dengan berbagai barang bukti.
Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo membenarkan hal ini.
"Empat narapidana yang kedapatan memiliki sabu-sabu sudah dibawa ke Mapolres Inhil untuk proses pengembangan lebih lanjut," ujar AKBP Guntur Aryo Tejo, Kamis (18/6).
Dari informasi yang berhasil dihimpun, disebutkan kalau kejadian bermula saat petugas LP bekerjasama dengan polisi setempat menggelar razia, Selasa (16/6). Setiap kamar disisir untuk menemukan berbagai benda yang dilarang untuk dimiliki para narapidana.
Begitu sampai di Kamar Mahroni I, petugas menggeledah beberapa napi yang menempatinya. Hasilnya, dua penghuni, masing-masing Ahmad Jhoni bin Damrah dan Darwin alias Slank, didapati memiliki narkotika jenis sabu-sabu.
Dari Ahmad Jhoni, ditemukan tiga unit handphone berbagai merek, uang tunai sebesar Rp19 juta yang diduga hasil penjualan sabu-sabu dan sebuah mancis. Sementara dari Slank, petugas menyita dua paket sabu-sabu, sebuah bong atau alat hisap sabu-sabu, tiga buah mancis, timbangan digital dan pembungkus sabu-sabu.
Selanjutnya, petugas bergerak ke sel tahanan lainnya untuk melakukan penggeledahan lanjutan. Hasilnya di Kamar Mahoni, ditemukan dua narapidana, masing-masing Zainal Arifin dan Sahlanto, yang memiliki beberapa paket sabu-sabu.
Dari kedua napi tersebut, petugas mengamankan satu paket sabu, uang tunai, timbangan digital, sebuah bong, satu bungkus plastik klep yang biasanya digunakan membungkus sabu-sabu dan beberapa handphone.
Atas temuan ini, keempat narapidana tersebut digelandang ke Mapolres Inhil untuk pengembangan lebih lanjut. "Saat ini, petugas masih mencari dari mana para napi mendapat pasokan barang haram tersebut," pungkas Guntur.(dod)