SELATPANJANG TIMUR (HR)-Masyarakat miskin yang menerima beras bantuan pemerintah itu diharapkan agar meningkatkan kualitasnya. Kualitas beras yang dibagikan kepada masyarakat khususnya di Kelurahan Selatpanjang Timur ini tidak memenuhi kualitas. Beras rapuh, dan berwana kekuning-kuningan serta berdebu.
Beras yang diberikan lewat program raskin itu umumnya tidak layak dikonsumsi. Seperti yang terjadi pada pemberian belakangan ini, umumnya beras tersebut dalam kondisi kurang baik.
"Kita berharap agar pemerintah kabupaten bisa menyikapi persoalan beras miskin ini. Walaupun yang mengonsumsinya adalah warga kurang mampu, namun dari sisi kesehatan beras yang dikonsumsi itu haruslah beras yang berkualitas standar,”ungkap salah seorang warga yang berdomisili di Kelurahan Selatpanjang Timur, kepada Haluan Riau Rabu kemarin.
Warga yang tidak beredia ditulis namanya itu mengakui, kondisi beras yang mereka terima selama ini rata-rata kualitas rendah.
"Kita menyadari kondisi ekonomi keluarga memang di bawah garis kemiskinan itu, namun hendaknya beras yang disubsidi pemerintah pusat tersebut kiranya layak dikonsumsi,”kata warga ini.
Camat Tebingtinggi Asroruddin menjawab Haluan Riau mengatakan, jika ada warga yang menerima beras raskin dan mengaku tidak layak dikonsumsi tersebut diharapkan agar dikumpulkan dan diberitahukan kepada Lurah atau langsung ke kantor camat. Kita juga akan lanjutkan itu ke gudang Bulog di Bengkalis.
Memang kita akui datangnya beras raskin tersebut untuk triwulan ke dua ini kualitasnya cukup rendah. Namun kita juga tidak ada pilihan lain dari Bengkalis. Dan kondisi itu bukan hanya dialami Meranti, tapi juga untuk Bengkalis maupun untuk daerah Siak.
"Sebab kita dapat informasi beras saat ini datangnya dari lokal Indonesia, bukan dari luar negeri seperti biasanya. Karena kebijakan pemerintah untuk tidak melakukan impor beras. Kita berharap masyarakat bersabar, mudah-mudahan triwulan mendatang kualitas beras yang akan kita terima akan jauh lebih bagus,”sebut Asrorudin.(jos)