Pekanbaru (HR)-Seorang otak pelaku pencurian sekitar 10 ribu sak (500 ton) pupuk di Gudang Platinum PT Dehael Nusantara Logistic Pekanbaru Ru (31) warga Jalan Riau selaku pengawas gudang dan tiga orang kaki tanganya, yaitu Sa (54), Ri (25) serta Si (41) yang merupakan sekuriti berhasil dibekuk Unit Jatanras Mapolresta Pekanbaru.
Peristiwa berawal, Jumat (5/6) sekitar pukul 20.00 WIB terjadi pencurian di perusahaan yang bergerak di bidang pupuk. Awalnya diketahui bahwa tumpukan pupuk berkurang di dalam gudang. Curiga Suharno pemilik PT Dehael Nusantara Logistic melakukan pengecekan pada kamera CCTV.
Di sana didapatilah ada rekaman CCTV yang terpotong pada jam tertentu. Selanjutnya terlapor melakukan pengecekan jumlah pupuk di dalam gudang dan didapati semenjak bulan November 2014 didapati lebih kurang 10.000 sak (500 ton) yang uangnya sekitar Rp2,5 miliar hilang.
Mendapati data tersebut Suharno selaku pemilik langsung melaporkan peristiwa pencurian pupuk yang dialaminya tersebut ke Unit Jatanras Polresta Pekanbaru berharap dapat mengungkap para pelaku.
Mendapati laporan tersebut, Kanit Jatanras Akp Andhi Kurniawan dan anggota langsung melakukan penyelidikan ke tempat kejadian perkara guna mencari bukti dan saksi-saksi untuk mengungkap kasus pencurian tersebut. Alhasil empat orang pelaku berhasil dibekuk berikut otak pelaku pencurian bernama Rudi Als Apau.
"Dari penyelidikan ke TKP dan keterangan saksi kita akhirnya berhasil mengungkap empat orang pelaku yang merupakan karyawan PT itu sendiri, Seorang pengawas yang merupakan otak pelaku serta 3 orang sekuriti," ungkap Andhi, Senin (15/6).
Dipaparkan Kanit Jatanras Akp Andhi Kurniawan, dalam pengakuanya para tersangka ini melakukan aksinya pada malam hari dengan menggunakan mobil truk perusahaan dan dibantu oleh empat orang eksekutor atau tukang angkut yang kini masih dalam pengejaran.
"Empat orang yang diduga turut terlibat dalam aksi pencurian pupuk milik PT Dehael Nusantara Logistic Pekanbaru ini masih kita kejar," papar Akp Andhi.
Sementara Ru saat ditanyai Haluan Riau sejak kapan melakukan aksi pencurian tersebut dirinya mengakui sejak beberapa bulan terakhir ini.
"Lupa saya bang pastinya mungkin sejak bulan 11 kemaren bang. Dan dalam sebulan tersebut kadang sampai2 atau 3 kali angkat, " akunya.
Sementara tiga orang sekuriti yang turut diringkus juga mengakui bahwa dalam setiap pengangkutan pupuk curian tersebut mereka diberi jatah Rp1,5 juta.
"Setiap sekali angkut kami diberi jatah Rp1,5 juta bang, tugas kami memantau saja bang," bebernya.
Terkait kasus ini petugas Unit Jatanras Mapolresta Pekanbaru masih terus mendalami kasus ini termasuk melakukan pengejaran terhadap tersangka lain yang terlibat dalam aksi pencurian ini.(nom)