SINGAPURA (HR)-Bukannya meningkat, malahan menurun. Itulah torehan prestasi sepakbola Indonesia di ajang SEA Games. Jika dalam dua edisi sebelumnya tim Garuda masih bisa meraih perak, di SEA Games tahun ini timnas Indonesia bahkan tidak memperoleh apa-apa.
Medali perunggu pun tak bisa digapai setelah pada pertandingan terakhirnya, Senin (15/6), tim yang diarsiteki pelatih Aji Santoso disikat Vietnam dengan skor 0-5.
Sebelumnya, pasukan "Garuda Muda" gagal ke final setelah dihantam Thailand, juga dengan lima gol tanpa balas, di babak semifinal.
Hasil ini bahkan lebih buruk dari dua SEA Games sebelumnya. Di edisi 2011 dan 2013, anak-anak "Merah Putih" masih lumayan bisa menembus final, tapi kalah juga di laga puncak, alias cuma kebagian medali perak.
Fakta ini menunjukkan bahwa sepakbola Indonesia tak kunjung berprestasi, bahkan di lingkungan terkecilnya, Asia Tenggara. Terakhir kali ada gelar buat timnas adalah medali emas di SEA Games 1991, alias 24 tahun silam!
Dengan kekalahan 0-5 tadi, Indonesia kebobolan 14 gol dari tim-tim semifinalis SEA Games tahun ini (Myanmar, Thailand, dan Vietnam). Tim besutan Aji Santoso tersebut juga cuma mampu mencetak 2 gol ke gawang tim-tim semifinalis tersebut.
Kekalahan atas Vietnam ini sekaligus menandai berakhirnya pentas sepakbola Indonesia di kancah internasional. Sebab, FIFA sudah menjatuhkan sanksi pembekuan terhadap federasi anggotanya (PSSI) pada akhir Mei lalu.
Indonesia masih "diperkenankan" tampil di SEA Games karena event multicabang tersebut memang tidak masuk kalender FIFA, sehingga mereka tidak bisa memutuskan sepihak tanpa keterlibatan federasi olahraga ASEAN, atas supervisi komite olimpiade internasional (IOC) dan Asia (OCA).
Atas kekalahan ini, pelatih Indonesia Aji Santoso pun mengaku siap bertanggung jawab.
"Yang jelas pertama saya bertanggung jawab hasil di SEA Games ini. Yang kedua, saya melihat pencapaian kami di semifinal bukan hasil yang buruk. Tapi, kami melihat semua tim punya persiapan hampir enam bulan, Vietnam 1,5 bulan. Tapi, kami cuma 20 hari saja," ungkap Aji.
Pelatih asal Malang itu juga menilai sejak sebelum pemusatan latihan, hampir seluruh pemainnya tidak menjalani aktivitas lantaran kompetisi yang sempat tertunda. Akibatnya, mental para pemain jadi terganggu.
"Tidak ada aktivitas pemain juga mempengaruhi mental mereka. Sehingga konsentrasi mereka menurun, sulit menaikkan mental anak-anak," jelasnya.
Kendati begitu, Aji tak ingin menyalahkan pemain karena telah berjuang maksimal. "Pertama, kami juga tidak bisa menyalahkan pemain. Semua pemain sudah berjuang," katanya.(dtc/ssc/pep)
Susunan pemain:
Vietnam: 27 Phi Minh Long; 3 Pham Manh Hung, 6 Nguyen Minh Tung, 15 Que Ngoc Hai, 22 Nguyen Thanh Hien; 2 Nguyen Huu Dung, 11 Do Duy Manh, 25 Vo Huy Toan; 10 Nguyen Cong Phuong, 17 Mac Hong Quan, 20 Tran Phi Son
Indonesia Amiruddin; 1 Teguh Amiruddin; 3 Abduh Lestaluhu, 5 Zalnando, 13 Manahati Lestusen, 15 Agung Prasetyo, 16 Hansamu Yama; 7 Ahmad Nufiandani, 10 Wawan Pebriyanto, 18 Adam Alis, 19 Zulfiandi; 9 Muchlis Hadi