BANGKINANG(HR)- Plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandri Rahman, mengatakan, keberadaan Pondok Pesantren Darun Nahdha Thawalib, Bangkinang, telah dirasakan masyarakat, karena sudah banyak mencetak ulama.
Hal itu dikatakan Plt Gubri pada perayaan dan pemberian ijazah bagi kelas VII Pondok Pesantren Darun Nahdha Thawalib, Bangkinang, Minggu (14/6). Dikatakannya, berdasarkan jumlah kelulusan, pondok pesantren ini telah melahirkan lebih 17 ribu ulama yang tersebar, baik di seluruh Riau, sejumlah provinsi dan di luar negeri.
Pemerintah Provinsi Riau akan terus berkomitmen meningkatkan mutu pendidikan, sarana fisik dan SDM bagi tenaga pengajar, karena komitmen itu selama ini telah dilakukan, baik sekolah umum, maupun pondok pesantren. ”Saya minta agar pondok pesantren terus meningkatkan kualitas bagi tenaga pengajar, apalagi alumni pondok pesantren ini memiliki banyak profesor," harapnya.
Keberadaan pondok pesantren saat ini sangat dirasakan masyarakat dan pondok pesantren harus menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan Iptek, sehingga para alumninya bisa bersaing. Provinsi Riau saat ini diibaratkan gula yang banyak didatangi berbagai etnis dan daerah di Indonesia. "Jika hal itu tak dibentengi dengan ilmu-ilmu di pondok pesantren, tentunya akan berdampak terhadap kehidupan di tengah masyarakat," tambahnya.
Ketua Alumni Pondok Pesantren Darun Nahdha Thawalib, Bangkinang, Prof H Ilyas Husti, mengatakan, saat ini alumni pondok pesantren Darun Nahdha telah memiliki lima guru besar atau profesor. Dia juga mengajak seluruh alumni untuk terus memberikan masukan agar ke depan Pondok Pesantren Darun Nahdha akan terus berkembang dan maju.
Pimpinan Pondok Pesantren Darun Nadha Thawalib, Bangkinang, yang diwakili H Rusdi Nur, mengatakan, pihaknya terus melakukan peningkatan kualitas bagi para santri yang menimba ilmu agama di sana. (dom)