JAKARTA (HR)- Di tengah pasar mobil yang lesu PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors andalkan kendaraan niaga ringan segmen pikap Mitsubishi L 300 dan T 120 SS, sebagai tulang punggung penjualan.
Head of MMC Sales Group PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Imam Choeru Cahya menuturkan, dengan memiliki jajaran produk yang lengkap di segmen kendaraan penumpang dan kendaraan niaga menjadi kelebihan tersendiri dari pihaknya.
“Ada segmen yang masih stabil yaitu kendaraan niaga ringan pikap kecil bahkan kami punya dua model yang secara volume berkontribusi banyak yaitu L300 dan T120 SS. Jadi saat kendaraan penumpang turun varian lain bisa menopang.,” katanya, kemarin.
Saat ekonomi melambat Imam mengakui jika segmen pikap memang tak terkena dampak yang signifikan. Segmen tersebut tetap mendulang pertumbuhan penjualan saat mayoritas segmen lainnya terseungkur.
Menurut Imam, segmen pikap ringan seperti T 120 SS menyasar pelaku usaha kecil menengah di sektor riil. Sektor tersebut tetap jalan menopang ekonomi masyarakat saat kondisi makro ekonomi tidak stabil.
Akan tetapi, lanjut dia, di segmen L 300 pasarnya tidak akan sebaik T 120 SS. Pasalnya, L 300 menyasar pelaku usaha macam perkebunan karet atau sawit, di mana saat ekonomi melambat kedua komoditas itu ikut melandai.
Merujuk data terakhir yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pada periode Januari-April 2015, segmen pikap di semua kelas penjualannya tercatat mencapai 72.033 unit. Sedangkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 71.081 unit.
Pada periode Januari-April 2015 T 120 SS mendulang angka penjualan sebanyak 9.450 unit sedangkan L 300 mencapai 8.475 unit. Sepanjang 2014 T 120 SS terjual mencapai 29.378 unit dan L 300 sebanyak 26.394 unit.
Imam mengklaim, L300 bisa tetap menjadi penguasa pasar pikap di kelasnya setelah tahun lalu mendapatkan 66 persen pangsa pasar. Sedangkan di kelas pikap kecil seperti T 120 SS dia berharap pangsa pasar dapat bertumbuh hingga 3 persen tahun ini.
“Sampai April L 300 pangsa pasarnya 68 persen, tahun kemarin 66 persen, tahun ini saya harap bisa bertahan di 68 persen. Kalau T 120 SS tahun lalu pangsanya masih 17 persen harapannya tahun ini bisa 19 persen sampai 20 persen,” tuturnya.
Di sisi lain, merujuk data sementara Gaikindo penjualan total wholesales Mitsubishi di semua segmen periode Januari-Mei baru mencapai 51.585 unit. Sedangkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 65.208 unit.
Untuk penjualan di tataran ritel, pada periode Januari-Mei penjualan Mitsubishi mencapai 48.613 unit. Pada periode yang sama tahun lalu raihannya mencapai 61.495 unit.
Imam menambahkan, di luar kendaraan segmen niaga berat yaitu truk Fuso, dengan melemahnya pasar KTB akan merevisi target penjualan kendaraan niaga ringan dan penumpang. Namun besarannya belum dipastikan.
Di awal 2015 KTB menargetkan penjualan kendaraan niaga ringan dan penumpang mencapai 95.000 unit. jumlah tersebut naik sedikit dari raihan pada tahun sebelumnya yang mencapai kisaran 88.000 unit lebih.(bis/ara)