Bavaria (HR)- Barack Obama telah menggunakan pidatonya dalam penutupan KTT G7 di Jerman untuk menyampaikan kritik pedasnya pada Presiden Rusia, Vladimir Putin. Dalam pertemuan itu, tujuh pimpinan pemerintahan G7 mengisyaratkan kesiapan mereka untuk memperketat sanksi terhadap Rusia jika konflik di Ukraina meningkat.
"Apakah dia terus merusak perekonomian negaranya dan terus isolasi Rusia demi mengejar keinginan yang salah untuk menciptakan kekaisaran Soviet? Atau apakah ia mengakui bahwa kebesaran Rusia tidak tergantung pada melanggar integritas teritorial dan kedaulatan negara lain?" ujarnya di Bavaria, Senin (8/6).
Obama memperingatkan bahwa jika Rusia meningkatkan "perilaku agresif" di Ukraina, "langkah-langkah tambahan" bisa diambil.
Dalam pertemuan itu, tuan rumah pertemuan itu, Kanselir Jerman Angela Merkel, menekankan bahwa sementara ia berharap situasi di Ukraina tidak memburuk, para pemimpin G7 siap untuk menerapkan sanksi lebih keras jika hal itu terjadi. Merkel juga menekankan bahwa sanksi saat ini akan tetap berlaku sampai Rusia bekerjasama dengan menerapkan rencana perdamaian yang disepakati di Minsk pada bulan Februari.
Para anggota G7 dari Eropa-Inggris, Italia dan Perancis - mengatakan mereka akan mendukung perpanjangan sanksi oleh Uni Eropa utama ketika mereka bertemu akhir bulan ini.
Obama datang ke Bavaria pada hari Minggu dengan tujuan mendorong pendekatan yang lebih keras pada Rusia. Meski Merkel menekankan bahwa krisis Ukraina tidak mendominasi pembicaraan dalam pertemuan dua hari itu, topik ini menjadi bagian penting yang dibicarakan.
Para pemimpin G7 berjanji untuk mengintensifkan dukungan mereka untuk reformasi dan pertumbuhan ekonomi Ukraina, tetapi menolak untuk membicarakan bantuan militer. Beberapa dari mereka sudah memberikan dukungan di bawah perjanjian bilateral.
Menanggapi pertemuan G7, seorang juru bicara Kremlin mengatakan bahwa tidak ada "tesis baru" yang dihasilkan dalam pertemuan itu. Dmitry Peskov mengatakan dia yakin para pemimpin G7 jauh dari bersatu dalam pendekatan mereka pada Rusia. "Beberapa berbicara tentang perlunya dialog dengan Rusia dan ketidakmungkinan memecahkan masalah serius tanpa dialog, jadi kami terus mengawasi dengan cermat," katanya.(tpi/ivi)