BUNGARAYA (HR)- UPTD Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Bungaraya mengadakan kegiatan i Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah di aula SMP Negeri 1 Kecamatan Bungaraya, Minggu (7/6). Workshop ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan pengetahuan kepada guru maupun kepala sekolah dalam membuat PTK/PTS.
Selama ini menurut pantauan dari pengurus Guru Indonesia Menulis (GIM) Pusat Pekanbaru, para guru atau kepala sekolah banyak yang membeli PTK/PTS untuk kenaikan pangkat.
Hadir dalam Worshop ini, Direktur Utama GIM Pusat Prj Haryono, seluruh Kepala sekolah dan guru baik guru TK, SD, SMP, SMA, SMK dan MA se-Kecamatan Bungaraya. "Kita adakan workshop ini agar guru-guru maupun kepala sekolah mampu meneliti sendiri apa saja yang menjadi permasalahan di kelas atau di sekolahnya. Kendala kita adalah guru-guru atau kepala sekolah tidak memahami bagai mana cara membuat PTK/PTS, dan ini dilakukan cendrung kalau pas mau ada penaikan pangkat saja. Biasanya dari 4A ke 4B atau 4B ke 4C, itu semua cendrung mereka membeli di luar untuk naik pangkat tersebut. Ian ini sebenarnya tidak mendidik," jelas Haryono
Ketika menulis, kata Hariono, pengetahuan guru akan bertambah. Kalau pengetahuan bertambah dan membaik, maka pendidikan di daerah tersebut juga akan membaik, karena bagaimanapun konsep membeli itu tidak baik. "Selaku penelitian atau pendidikan itu kita sendiri yang harus membuatnya. Dengan membuat sendiri, kita akan tahu kemampuan kita sampai sebatas mana dan apa saya yang harus kita perbaiki. Kalau saya lihat keinginan guru dan kepala sekolah disini cukup antusias, karena di sini kita bisa belajar untuk menghasilkan produk," ujar Haryono.
Ditambahkan Haryono, selama guru tidak bisa membuat PTK/PTS, GIM akan kawal sampai mereka bisa, maksimal waktunya 1 sampai 3 bulan. Kalau tidak bisa juga, akan dibantu lewat online, karena jarak jauh.
Sementara itu Ketua Panitia Sudirmo, mengatakan motivasi melaksanakan workshop ini untuk mengajak para guru Kabupaten Siak khususnya Kecamatan Bungaraya untuk dapat mandiri dan membuat sendiri PTK/PTS. Sehingga tidak lagi membeli untuk kenaikan pangkat. Workshop diikuti 76 orang, dari guru atau kepala sekolah TK, SD, SMP, SMA dan SMK.(gin)