MEDAN (HR)- Para korban runtuhnya vihara di Central Business District Polonia, Medan, Kamis (4/6) siang, masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Mitra Sejati, Jalan AH Nasution.
Dokter RSU Mitra Sejati dr Fitaloka mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan perawatan medis terhadap para korban. "Saat ini para korban sudah kita lakukan pertolongan pertama. Ada tiga orang masih tak sadarkan diri dan delapan korban lainnya juga masih mendapatkan perawatan," katanya.
Informasi dihimpun, nama para pekerja yang mengalami peristiwa nahas itu adalah Sukimin (40) warga Desa Parit Kaca, Kecamatan Teluk, Kabupaten Langkat, mengalami patah pada bagian kaki kanan, luka di bagian lengan dan tubuh, Jeni (25) warga Jalan Young Panah Hijau, Medan Labuhan, Medan mengalami luka pada bagian lengan dan kaki, Dino, Supriadi, Adi Cenil dan Apek mengalami luka di bagian lengan dan tubuh.
Sementara, Saiman (50) warga Jalan Pasar III, Secanggang, Langkat tak sadarkan diri karena mengalami luka di bagian kepala, kaki dan kedua lengan, Andi Wahyudi (35) warga Stabat, Langkat tak sadarkan diri karena mengalami luka pada bagian kepala, lengan dan kaki dan Eko Sulistiono (38) warga Tanjung Beringin, Serdangbedagai tak sadarkan diri, karena luka di bagian kepala dan kaki kanan patah.
Diberitakan, lantai empat bangunan vihara di Kompleks CBD Polonia, Medan, tiba-tiba runtuh saat pengecoran dilakukan.
Akibatnya, puluhan pekerja terluka akibat kejadian ini, tiga di antaranya bahkan kritis hingga tak sadarkan diri.
Informasi dihimpun, runtuhnya bagian lantai empa titu terjadi saat pekerja bangunan kembali bertugas seusai makan siang. (bsc/war)