PEKANBARU (HR)- Dalam mendukung program pemerintah yakni swasembada pangan, Pemerintah Provinsi Riau mengimbau seluruh kabupaten/kota agar lebih intens dalam menjalankan program tersebut, sehingga sinergisitas antar propinsi dan kabupaten bisa sejalan, dan pertumbuhan ekonomi Riau bisa kembali naik.
Hal itu diungkapkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman kepada Haluan Riau, Jumat (5/6). "Koordinasi antar kabupaten sangat dibutuhkan guna mendukung pertumbuhan ekonomi khususnya dalam hal swasembada pangan. Seperti produksi beras dan cabai yang kebanyakan di suplai dari luar provinsi," kata Arsyadjuliandi Rachman.
Hampir sebagian besar kebutuhan pangan di Riau disuplai dari provinsi lain seperti Sumut, Sumbar, dan Jambi. Untuk itu perlu dilakukan swasembada pangan untuk menahan laju inflasi yang terjadi di Riau pada Kuartan 1 yakni di angka 6,18 persen. Untuk itu, dia meminta Dinas Pertanian dan Peternakan untuk lebih intensif melakukan koordinasi ke daerah-daerah."Supaya bisa dicarikan solusi permasalahannya.
Pada kesempatan itu, Plt Gubri juga menyebutkan, bahwa Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Riau, Patrianov, sudah meminta izin turun ke daerah-daerah."Dia sudah minta izin setiap akhir minggu ke daerah, untuk konsolidasi," paparnya.
Swasemba pangan ini dilakukan mengingat, masih kurangnya minat masyarakat bercocok tanam. Padahal kebutuhan pangan di Riau cukup tinggi. Dengan kekurangan beras setiap tahunnya sebanyak 341.736 ton dari kebutuhan 616.115 ton. "Ini kita suplai dari propinsi tetangga, dan kebutuhan beras ini sangat beras kondisinya terhadap Riau. Karena daya beli masyarakat di Riau sangat tinggi, sementara lahan tidak mencukupi," kata Andi.
Terkait dengan rencana tersebut, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Jon Erizal sebelumnya menuturkan kepada Haluan Riau bahwa untuk mencukupi kebutuhan pangan di Riau, pemprov Riau harus jeli dan melakukan survei ke pasar. Hal ini bertujuan agar tidak adanya bermunculan spekulan dari para pedagang yang seenak hati menaikkan harga.
Oleh karena itu, Jon turut mendukung dengan adanya rencana Plt Gubri yang akan melakukan Regional Meeting yang tergabung dari 4 propinsi yakni Riau, Sumbar, Jambi dan Sumut. Guna untuk mencari solusi bagaimana mencukupi kebutuhan pangan, baik bagi wilayah yang mensuplay maupun yang menerima. "Jadi manfaatkanlah sebagai sarana sharing antar daerah sehingga bisa saling mengisi," ujar Jon.
Selain itu juga, Jon berharap kepada pemerintah pusat agar tidak serta merta menaikkan harga, baik elpiji, minyak, tol, dan lainnya, karena jika hal itu dilakukan akan semakin menekan kondisi ekonomi rakyat yang saat ini terpuruk.
Terkait dengan rencana survei pasar, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Riau, M Firdaus mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan operasi pasar sebelum ramadhan." Jelang Ramadan kita sudah mulai lakukan operasi pasar, namun hingga saat ini harga masih normal dan tidak ada kenaikan yang signifikan," ujar Firdaus.
Namun begitu, lanjutnya, pihaknya tetap melakukan pemantauan. Diharapkan juga kepada masyarakat juga bisa lebih pintar dalam berbelanja, jangan tergiur dengan harga murah tapi kualitas tidak bagus dan bahkan membahayakan kesehatan. ***