TURIN (HR)-Alvaro Morata berpeluang menorehkan catatan khusus di final Liga Champions akhir pekan ini. Penyerang Juventus itu punya kans untuk mencatatkan prestasi yang hanya pernah diraih oleh tiga pemain.
Tahun lalu di Lisbon, Morata yang masih memperkuat Real Madrid tampil di laga final Liga Champions melawan Atletico Madrid. Dia masuk di menit ke-79 menggantikan posisi Karim Benzema di laga yang dimenangi Madrid lewat extra time itu.
Musim ini bersama Juve, Morata berpeluang untuk kembali tampil di final. Bianconeri menembus partai puncak Liga Champions dan akan menghadapi Barcelona pada Sabtu (6/6) mendatang di Olympiastadion, Berlin.
Jika dimainkan oleh Massimiliano Allegri dan Juve menang, maka Morata akan menjadi pemain keempat yang menjadi juara bersama dua klub berbeda dalam dua musim secara beruntun. Sebelumnya, hanya ada tiga pemain yang pernah mencatatkan prestasi tersebut.
Legenda Prancis Marcel Desailly adalah pemain pertama yang menorehkan catatan tersebut. Dia menjadi juara bersama Marseille pada 1993 dengan mengalahkan AC Milan di final. Semusim kemudian, Desailly yang bergabung dengan Milan kembali jadi juara usai mengalahkan Barca dengan skor telah 4-0 di partai puncak.
Prestasi Desailly kemudian diikuti oleh Paulo Sousa. Pesepakbola asal Portugal itu menjadi juara Liga Champions bersama Juve pada 1996 setelah mengatasi perlawanan Ajax Amsterdam. Di musim berikutnya, Sousa yang bergabung dengan Borussia Dortmund kembali jadi juara dengan menjungkalkan Juve yang merupakan juara bertahan sekaligus bekas klubnya.
Samuel Eto'o menjadi pemain terakhir yang menjuarai Liga Champions dua musim beruntun bersama dua klub berbeda. Eto'o bersama Barca mengangkat 'Si Kuping Besar' pada tahun 2009. Setahun kemudian, striker Kamerun itu jadi juara lagi bersama Inter Milan. Yang spesial, Eto'o hingga kini menjadi satu-satunya pemain yang meraih treble.(dtc/ssc/pep)