SIAK (HR)-Puluhan petani Desa Jayapura, Kecamatan Bungaraya mengeluhkan tidak tuntasnya proyek pengerjaan irigasi seiring upaya mengatasi kebutuhan air untuk persawahan mereka. Pasalnya, parit sekunder yang merupakan jalur hijau, yang disedot menggunakan pompa dari Sungai Buantan, tidak bisa mengalir ke persawahan.
Menurut Ketua Poktan Jayapura, Rusnata, Kamis (4/6), di lokasi persawahan Jayapura, petani sangat mengharap air yang sudah dipompa bisa masuk ke areal persawahan. Namun hingga saat ini belum bisa, karena air hanya sampai di seberang jalan saja.
"Kita inginnya, air bisa mengisi aliran sekunder yang masuk ke persawahan. Namun terhenti karena galian jalur hijau tidak menembus jalan. Ada pipa yang dipersiapkan, namun sulit memasangnya dengan tenaga manual, harus menggunakan alat berat," urai Rusnata.
Petani lainnya, Muklasin menambahkan petani tidak habis akal, dan tetap berupaya menembus jalan aspal (crossing), namun air tidak mengalir secara maksimal.
"Kita dengan sejumlah petani berupaya gotong-royong, menembus jalan tersebut menggunakan mesin robin, namun hasilnya tidak maksimal. Seharian berupaya, hasilnya nihil," urainya.
Menyikapi kondisi tersebut, Kades Jayapura Yasin turut turun ke lapangan, dan mengkomunikasikan kondisi tersebut ke pihak UPTD Bina Marga dan Pengairan serta UPTD Pertanian. Namun karena alat milik Dinas BMP tengah mengerjakan proyek lain, maka tidak bisa didatangkan.
Kepala UPTD Pertanian Bungaraya, Suwanto mengaku telah mengupayakan untuk meminta bantuan dengan pihak perusahaan PT Teguh Karsa Wana Lestari (TKWL). Namun sayangnya pihak perusahaan belum bisa memberikan bantuan, karena kondisi alatnya yang rusak.(ali)