BANGKINANG (HR)- Dalam rangka menyambut bulan Ramadan 1436 H, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Kampar dan Bulog meninjau pasar, tentang ketersedian barang kebutuhan pokoh, seperti beras, gula, minyak goreng dan tapung terigu, di Pasar Kuok, Air Tiris dan Pasar Bangkinang, Rabu (3/6).
Dalam peninjaun ketiga pasar tersebut, diketahui kebutuhan pokok untuk bulan Ramadan tersedia untuk satu bulan ke depan dan harga barang masih stabil dan tidak ada kenaikan. Harga beras seperti Anak Daro dengan harga bervariasi dari Rp9.500 hingga Rp10 ribu per Kg, untuk beras Topi Koki, Rp9.000 per Kg dan beras dengan merek Kuda Laut Rp12 ribu per Kg nya.
Untuk minyak goreng curah dengan harga Rp11.000 per Kg, gula pasir biasa dengan harga Rp14.000 dan tepung terigu Rp7. 000 Per Kg. Dari ketiga pasar tersebut belum ada tanda-tanda kebutuhan pokok akan mengalami kenaikan. Beras dari ketiga pasar tersebut sebagian besar berasal dari Sumatra Barat.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar, Kabupaten Kampar, melalui Kabid Pengawasan dan Pengendalian, Erdiot, kepada wartawan, di sela-sela peninjauan di Pasar Kuok, mengatakan, pihaknya turun ke pasar untuk memantau secara langsung kebutuhan pokok, apakah kebutuhan pokok masih stabil atau tidak di pasar.
Ternyata di tiga pasar, yaitu Pasar Kuok, Air Tiris dan Pasar Bangkinang, kebutuhan pokok masih aman dan tidak ada kenaikan. Lebih lanjut Erdiot menyebutkan, persedian beras di tiga pasar tersebut masih aman untuk 1 bulan ke depan. "Seandainya nanti ada jalan putus di Sumbar, tidak akan mengganggu harga beras dan mudah– mudahan hal tersebut tidak terjadi," ucap Erdiot.
Sementara Kepala Bulog Kampar, Mujaidin, mengatakan, stok beras di gudang Bulog juga masih aman. "Kita dari Bulog setiap bulannya mengedarkan beras kepada masyarakat miskin dengan jumlah 546, 3 ton lebih setiap bulannya untuk 36. 421 Kepala Keluarga (KK),” terangnya.
Salah seorang pedagang beras di Pasar Kuok, Andi, mengatakan, pada umumnya beras yang beredar di Pasar Kuok adalah beras dari Sumbar dari berbagai merek. Hanya sebagian kecil dari Palembang dan Jambi dan tidak ada beras impor.(hir)