BANGKINANG(HR)- Kegelisahan yang dirasakan Tenaga Bantu Kesehatan yang belum mendapatkan gaji ternyata juga berimbas kepada psikologi orang tua mereka, yang juga berharap anaknya bisa mendapatkan gaji sebagai TBK.
Kalimat polos yang keluar dari orang tua salah seorang Tenaga Bantu Kesehatan (TBK) yang nasibnya terkatung-katung setelah bekerja tanpa dibayarkan gaji itu, akhirnya tak bisa disembunyikan dari mulut ayahnya yang telah mengeluarkan banyak biaya menyekolahkan anaknya sebelum. "Nak,bisa ayah menikmati gajimu pada sisa umur ayah ini,” ujar salah seorang ayah TBK yang disampaikan kepada tetangganya, Deli.
Bahkan sambil meneteskan air mata, orang tua dari TBK itu menatap anaknya yang sedang menggendong cucunya itu yang seolah-olah prihatin melihat cucunya untuk membeli susu bantu. ”Saya juga kasihan melihatnya dan itu merupakan pengakuan jujur yang saya dengar dari Tenaga Bantu Kesehatan atau TBK itu,"sebut Deli lagi.
Tenaga Bantuan Kesehatan itu masih bisa meyakinkan ayahnya karena dia bersama rekan-rekanya yang lain saat itu sedang berjuang guna mendapatkan hak-haknya namun saat didesak oleh ayahnya,kapan gaji bisa diterima,Tenaga Bantuan Kesehatan itu belum bisa menjawab pertanyaan ayahnya itu karena DPRD Kampar masih terus berupaya agar bisa menerima gaji.(dom)