PEKANBARU (HR)-Prestasi membanggakan diraih Pemkab Bengkalis dalam penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2014. Hal itu setelah Badan Pemeriksa Keuangan RI Perwakilan Riau memutuskan Pemkab Bengkalis meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian.
Prestasi ini sekaligus memperpanjang daftar pemerintah di Bumi Lancang Kuning, yang telah memperoleh penghargaan serupa. Bagi Pemkab Bengkalis, hasil ini sekaligus mempertahankan prestasi tahun lalu, di mana Pemkab Bengkalis juga meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Penyerahan Lembaran Hasil Pemeriksaan (LHP) Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Bengkalis Tahun Anggaran 2014 dilakukan YOGYAKARTA (HR)-Serma Zulkifli, seorang Bintara Sarban Dislog Derma Mabes TNI Angkatan Udara,akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Hardjolukito Yogyakarta.
Zulkifli merupakan satu dari empat anggota TNI AU yang menjadi korban aksi pengeroyokan yang diduga dilakukan oknum Kopassus Kadangmenjangan, Kartasura, Jawa Tengah.
Serma Zulkifli bersama tiga rekannya, menjadi korban pengeroyokan pada Minggu (31/5) malam di Kafe Bimo di daerah Sukoharjo, Jawa Tengah. Ketika itu, mereka baru saja berpisah dari rombongan.
anggota TNI AU lainnya setelah menghadiri acara reuni. Menurut informasi, pengeroyokan itu melibatkan 25 orang oknum anggota Kopassus yang bermarkas di Solo tersebut.
Usai pengeroyokan, Zulkifli dilarikan ke RSUP Hardjolukito Yogyakarta untuk mendapat perawatan. Namun nyawanya tak bisa lagi diselamatkan hingga akhirnya meninggal pada Senin (1/6) malam.
"Korban meninggal Serma Zulkifli. Dinyatakan meninggal pukul 21.30 WIB di RSUP Hardjolukito Yogyakarta, nanti hasil autopsi diumumkan RS Sardjito pada 3 Juni," kata Kapentak Lanud Adisutjipto Mayor Sus Hamdi Londong, Selasa (2/6).
Ditambahkannya, keempat anggota TNI AU tersebut menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan oknum anggota grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Solo.
Sedangkan jenazah Serma Zulkifli, saat ini sudah dipulangkan ke rumah duka di Jalan Nusa Dua RT 12 RW 4, Ciracas, Jakarta Timur siang ini. Pemulangan jenazah dari Yogyakarta menggunakan pesawat Hercules A-1327 milik TNI AU dan dilepas dengan upacara militer. Komandan Lanud Adisutjipto Marsekal Pertama Imran Baidirus memimpin upacara pelepasan tersebut.
Ditambahkan Londong, seorang korban lainnya bernama Pelda Teguh Prasetyo. Saat ini yang bersangkutan masih dirawat di RSUP Hardjolukito Yogyakarta. Sedangkan dua orang lainnya berada di Solo.
Terkait kronologis pengeroyokan, Londong menceritakan, peristiwa itu terjadi ketika empat anggota TNI AU sedang di Kafe Bimo di daerah Sukoharjo, Minggu malam. Mereka baru saja berpisah dari rombongan anggota TNI AU lainnya setelah menghadiri acara reuni. Menurut informasi ada 25 oknum anggota Kopassus yang melakukan pengeroyokan. Kasus ini sudah ditangani Sub Denpom Solo.
Terkait insiden itu, Danjen Kopassus Mayjen Doni Monardo, membenarkan terjadinya aksi pengeroyokan itu. Pihaknya juga menyesal atas terjadinya peristiwa tersebut dan meminta maaf kepada TNI AU.
"Kami dari keluarga besar Kopassus ikut berbelasungkawa sebesar-besarnya kepada keluarga korban. Saya sudah melapor kepada KSAD, dan koordinasi dengan pejabat terkait termasuk Wakasau," ujarnya.
Ditambahkan Doni, pihaknya telah menyerahkan 5 oknum anggota yang terlibat pengeroyokan itu ke Detasemen Polisi Militer (Denpom) IV/4 Surakarta. "Mungkin akan bertambah lagi sesuai hasil pemeriksaan," tambahnya.
Doni juga berjanji tidak akan menutup-nutupi kasus tersebut. Kopassus akan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Denpom untuk memproses anggotanya sesuai ketentuan yang berlaku.
"Kopassus tidak akan menutupi kasus ini. Kita akan serahkan 100 persen kepada penegak hukum Angkatan Darat untuk diproses sesuai ketentuan berlaku," tegasnya.
Doni mengatakan dari hasil rekaman CCTV, ada sejumlah personel grup 2 Kandang Menjangan yang ada di TKP berusaha untuk melerai. "Tapi usaha itu tidak maksimal," lanjut Doni.
Tidak hanya itu, tambah Doni, pihaknya berjanji akan membantu keluarga korban yang tewas dalam pertikaian tersebut. "Kita berniat membantu biaya anak-anak yang menjadi korban peristiwa itu," tambahnya.
Di tempat terpisah, Pasi Intel Grup 2 Kopassus Kandangmenjangan, Kartasura, Kapten (Inf) Rizal DJ membenarkan bahwa kasus itu telah ditangani Mako Kopassus. "Memang ada anggota kami yang ?terlibat. Kasusnya sudah ditangani pusat," ujarnya.
Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rivai, saat dihubungi juga membenarkan bahwa telah terjadi kasus perkelahian antar anggota TNI yang terjadi setelah melakukan hiburan di Karaoke Bima, Solobaru, Sukoharjo, dan salah satunya meninggal saat dirawat di rumah sakit di Yogyakarta. Kasusnya sudah ditangani Denpom Surakarta.
Sementara itu, pihak TNI AD mencoba meluruskan masalah pertikaian antara anggota Kopassus dengan 4 anggota TNI AU di Sukoharjo, Jawa Tengah. Menurut Kadispen TNI AD Brigjen Wuryanto, kasus ini awalnya terjadi saat anggota Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan mencoba melerai pertikaian.
"Sebenarnya bertengkarnya bukan dengan anggota Kopassus awalnya. (Anggota TNI AU) ributnya sama masyarakat yang ada di kafe, anggota Kopassus melerai, memisah," ungkap Wuryanto.
Kedua kesatuan tersebut, kata Wuryanto, sebelumnya sama-sama tidak tahu bahwa mereka merupakan anggota TNI. Pertikaian akhirnya pecah karena 4 anggota TNI AU marah.
"Jadi sama-sama nggak tahu kalau anggota, di situ kan pada pakaian preman. Anggota TNI AU juga habis ada acara reuni. Sebetulnya pas keluar sudah selesai. Ternyata begitu masuk ke dalam ribut-ribut lagi sampai ada yang luka-luka. Mereka (anggota TNI AU) marah akhirnya terjadi ribut," kata Jenderal Bintang 1 itu.
Sebelumnya dari pihak TNI AU menyatakan anggotanya dikeroyok oleh 25 anggota Grup 2 Kopassus. Namun TNI AD sendiri memperkirakan pelaku tidak sampai sebanyak itu.
"Masih dalam penyelidikan, kita belum bisa memastikan. Kemungkinan nggak sampai 25, tapi sudah ada beberapa yang sudah diserahkan di Pom. Dari Kopassus masih bantu nyari. Danjen dalam hal ini nggak melindungi pelaku," tutur Wuryanto.
"Yang jelas bukan pengeroyokan, Kopassus mencoba melerai pertikaian," sambungnya.
Dari pihak Kopassus pun segera turun tangan saat kejadian. Wadanjen Kopassus segera turun tangan kemudian menyusul Danjen Kopassus Mayjen Doni Monardo yang hari ini langsung turun ke lokasi sekaligus untuk berkoordinasi dengan pihak TNI AU.
"Kalau kami kesatuan tidak ada masalah. Itu kan dari oknum, makanya ini sedang diselidiki Pom. Kami koordinasi baik," tutupnya.
(bbs, dtc, ral, sis) kepada Bupati Bengkalis Herliyan Saleh di auditorium Kantor BPK RI Provinsi Riau Jalan Sudirman, Pekanbaru, Senin (1/6).
Ikut hadir dalam kesempatan itu Wakil Ketua DPRD Bengkalis Indra Gunawan, Wakil Bupati Bengkalis H Suayatno, Sekdakab H Burhanudin, Inspekstur Bengkalis H Muklis dan jajaran pemerintahan di lingkup Pemkab Bengkalis.
Dalam pencapaian opini WTP tahun 2014 tersebut, masih terdapat beberapa catatan. Menurut Bupati Bengkalis Herliyan Saleh, diharapkan pada tahun yang akan datang, catatan-catatan tersebut bisa dihilangkan. Artinya, LKPD tahun anggaran tahun 2015 mendatang mencapai opini WTP tanpa ada lagi embel-embel catatan.
“Kita patut bersyukur, karena bisa mempertahankan prestasi dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah tahun anggaran 2014. Pencapaian ini, berkat kerja keras dan komitmen seluruh aparatur Pemerintah Kabupaten Bengkalis untuk mewujudkan laporan keuangan yang tertib, transparan dan akuntabel,” ungkap Herliyan.
Ditambahkannya, pencapaian opini WTP menjadi sebuah tantangan bagi jajaran aparatur Pemkab Bengkalis untuk meningkatkan kinerja dan memberikan pelayanan lebih baik kepada masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada seluruh jajaran Pemkab Bengkalis untuk bekerja sesuai koridor aturan yang berlaku.
“Untuk mempertahankan WTP ini, seluruh SKPD harus menghidupkan sistem pengendalian internal dan lebih hati-hati dalam perencanaan kegiatan maupun melaksanakan kegiatan,” tambahnya.
Terkait dengan pencapaian opini wajar tanpa pengeculian yang dicapai, Herliyan menyampaikan terima kasih atas rekomendasi dan saran yang tertuang dalam hasil pemeriksaan. Pemkab Bengkalis akan terus berupaya memperbaiki kelemahan dan kekurangan yang menjadi temuan pemeriksaan BPK.
Sementara itu, Ketua BPK RI Perwakilan Provinsi Riau, Widiyatmantoro, mengatakan, terkait masih adanya beberapa catatan, pihaknya berharap Pemkab dan DPRD Bengkalis segera memperbaikinya. Selama 60 hari setelah ini akan dilakukan tindaklanjut.
Pihaknya berharap Pemkab Bengkalis menyesuaikan sistem keuangan daerah dengan peraturan perundang-undangan, sehingga tata kelola keuangan Kabupaten Bengkalis lebih baik lagi.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Indra Gunawan, memberikan apresiasi atas pencapaian yang diraih saat ini. Ia juga berharap BPK terus melakukan pembinaan dan saran-saran membangun untuk Pemkab Bengkalis. Sebab untuk membangun Kabupaten Bengkalis, butuh sinergi yang baik dari seluruh elemen masyarakat. (man)