RIAUMANDIRI.CO - Tantangan sales pipeline. Karena hambatan akan memperkecil peluang untuk closing deal. Pencatatan manual atau sistem yang kurang efisien, seringkali menjadi penyebabnya.
Disamping itu, ada customer relationship management (CRM) yang berperan besar dalam mengoptimalkan akurasi dan efisiensi sales pipeline. Alat ini membantu tim sales bekerja dengan efektif dan membangun hubungan pelanggan.
Bagaimana CRM bisa menjadi solusi untuk mengelola sales pipeline? Selengkapnya akan kita bahas dalam artikel ini, simak yuk!
Mengapa Bisnis Memerlukan Sales Pipeline yang Akurat?
Memahami sales pipeline sangat dibutuhkan untuk mengelola prospek dan pelanggan secara efektif. Akurasi dan efisiensinya juga perlu diperhitungkan, agar sistemnya mampu memberikan visibilitas yang jelas terkait prediksi maupun peluang penjualan.
Namun, sebelum kita membahasnya lebih lanjut, satu pertanyaan yang menjadi pembuka: apa itu sales pipeline?
Apa itu Sales Pipeline?
Sales pipeline adalah sebuah representasi visual yang menggambarkan berbagai tahapan dari perjalanan prospek hingga menjadi pelanggan. Melalui pipeline, tim penjualan dapat memantau apakah pergerakan prospek berjalan dengan baik dan berujung pada tahap penutupan.
Setiap bisnis memiliki tahapan yang berbeda, namun, umumnya tahapan ini ada 5, yaitu:
? prospecting: mencari prospek potensial;
? qualification: menilai kelayakan dan peluang prospek untuk membeli;
? proposal: menyampaikan dan menawarkan nilai produk sebagai solusi;
? negotiation: mendiskusikan kesepakatan dan menangani keberatan prospek;
? closing: menyelesaikan kesepakatan dan mengonversi prospek menjadi pelanggan.
Tahapan-tahapan ini akan membentuk sebuah pipeline penjualan yang jelas dan terstruktur. Ketika tim menguasai pemahaman ini, tim sales tidak akan lagi kehilangan arah dan dapat mencapai target penjualan dengan baik.
Tantangan dalam Mengelola Sales Pipeline Secara Manual
Di awal tahap pengembangannya, sales pipeline dikelola secara manual menggunakan Spreadsheet atau Microsoft Excel. Tak jarang tim penjualan menghadapi masalah seperti:
? data yang tidak akurat dan berantakan,
? tidak semua anggota tim dapat mengakses data yang sama;
? anggota tim harus memasukkan data prospek secara manual;
? anggota tim tidak bisa bekerja sama karena visibilitas data yang minim;
? kesulitan dalam menganalisa hasil karena data tercatat secara manual.
Tantangan tersebut akan terlihat dampaknya ketika semua permasalahan terjadi dan semakin menumpuk. Tim akan kehilangan ritme penjualan, dan kehilangan prospek. Dengan demikian, dibutuhkan otomatisasi proses, salah satunya dengan implementasi CRM.
Peran CRM dalam Meningkatkan Akurasi dan Efisiensi Sales Pipeline
CRM tidak hanya membantu mengotomatiskan pengelolaan sales pipeline, tetapi juga menjaga pengelolaannya tetap akurat dan efisien. CRM berkontribusi pada pengelolaan pipeline dengan cara-cara berikut.
Otomatisasi proses dan pencatatan data yang akurat
Mencatat data secara manual sangat rentan atas kesalahan, hal ini akan memperburuk keseluruhan akurasi data. Berbeda ketika menggunakan CRM, bisnis dapat menginput data secara otomatis melalui berbagai sumber interaksi yang terjadi.
Ketika terjadi perubahan, CRM juga akan memperbarui data dengan cepat, sehingga bisnis dapat terus meningkatkan akurasi data. CRM juga dapat diintegrasikan dengan platform lain untuk membentuk proses sistematis yang bergerak secara otomatis.
Misalnya, integrasi CRM dengan Whatsapp Cloud API yang dapat memudahkan bisnis untuk menyimpan data interaksi pelanggan yang terjadi melalui aplikasi Whatsapp secara cepat dan akurat.
Manajemen prospek dan pelanggan yang terstruktur
Selain mengumpulkan data, CRM juga mampu mengelola prospek dan pelanggan secara terstruktur. CRM dapat menjadi tempat penyimpanan, melakukan lead nurturing, scoring prospek, hingga membuat segmentasi pelanggan.
Dalam menyimpan prospek dan pelanggan, CRM akan mencatat semua informasi (informasi percakapan, transaksi, dan preferensi) yang didapatkan melalui riwayat interaksi secara terpusat. Hal ini tentu akan memudahkan seluruh tim penjualan dalam mengelola prospek secara terbuka.
Untuk menghindari kehilangan peluang, bisnis juga dapat mengatur follow-up otomatis dengan CRM. Dengan begitu, bisnis tidak hanya mengkonversi lebih banyak prospek, tapi juga meningkatkan produktivitas anggota tim.
Analisis dan laporan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik
Karena data dan dan manajemen prospek tertata dengan rapi, maka analisis menjadi semakin akurat. Bahkan, banyak CRM menyediakan dashboard khusus analisa dan laporan atas penjualan yang tercatat di dalamnya. Hal ini tentu akan memudahkan bisnis dalam menilai kinerja sales pipeline secara real time.
Laporan dan analisa yang akurat tentu akan memberikan dampak yang positif pada proses pengambilan keputusan. Dengan fitur ini, bisnis juga dapat menyusun prediksi penjualan yang realistis dan sesuai dengan keadaan lapangan.
Manajer juga dapat menilai efisiensi kinerja tim penjualan, dan menyusun langkah strategis demi kemajuan bisnis.
Keuntungan Menggunakan CRM untuk Sales Pipeline
Mengaplikasikan CRM dalam mengelola sales pipeline dapat menciptakan pondasi yang kuat untuk pertumbuhan bisnis dalam jangka waktu yang panjang. Karena CRM konsisten membantu bisnis untuk berkembang dan menjadi kompetitif dengan cara berikut.
Peningkatan produktivitas tim sales
Penjualan selalu bergerak dengan kompetitif, kecepatan dan efisiensi menjadi kunci untuk tingkat konversi yang tinggi. DIbutuhkan alur kerja yang sistematis untuk mempercepat proses penjualan.
Adanya sistem CRM pada penjualan akan meningkatkan produktivitas tim. Karena tugas administratif yang berkurang, membuat tim penjualan menjadi lebih fokus dalam mengambil langkah strategis.
CRM juga memudahkan akses terhadap informasi prospek dan pelanggan. Tim sales dapat dengan cepat melihat riwayat komunikasi, kebutuhan pelanggan, serta status mereka dalam sales pipeline. Sehingga mereka dapat memberikan respons yang lebih cepat dan relevan saat berinteraksi dengan prospek.
Hubungan pelanggan menjadi lebih baik
Karena CRM menyimpan seluruh riwayat interaksi dengan pelanggan, tim sales dan customer service dapat memberikan layanan yang lebih personal dan relevan. Layanan yang prima ini akan membuat pelanggan merasa dihargai dan lebih cenderung berubah menjadi pelanggan yang loyal.
CRM juga memungkinkan tim penjualan untuk mengatur pengingat otomatis, sehingga keterlibatan pelanggan dapat tetap terjaga. CRM membantu bisnis menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih baik, dan memastikan hubungan dengan pelanggan tetap terjaga.
Skalabilitas bisnis dengan CRM
Seiring berjalannya waktu, bisnis akan terus bertumbuh, prospek dan pelanggan pun akan meningkat. Peningkatan ini tentu akan diikuti dengan bertambahnya tugas yang harus diselesaikan tim penjualan.
Penggunaan CRM dalam mengelola sales pipeline akan menyederhanakan dan mengoptimalkan proses penjualan. Alat ini juga memungkinkan bisnis untuk bekerja lebih cerdas secara efisien, sistem penjualan tetap terorganisir, dan setiap prospek dikelola dengan baik tanpa ada yang terabaikan.
Kesimpulan
Tanpa sistem yang terstruktur, tim sales bisa kehilangan prospek potensial, dan kesulitan dalam mengambil keputusan strategis. Customer relationship management hadir sebagai solusi untuk mengatasi tantangan ini dengan berbagai manfaat.
Dengan menerapkan CRM, bisnis dapat menciptakan proses penjualan yang lebih baik untuk meningkatkan produktivitas tim. Pertumbuhan bisnis juga bisa menjadi lebih stabil.
Jika efisiensi dan efektivitas pengelolaan sales pipeline adalah fokus bisnismu saat ini, maka sekarang adalah waktu yang tepat untuk menggunakan CRM.***