Riaumandiri.co - Tokoh Masyarakat Pekanbaru Intsiawati Ayus memberikan pekerjaan rumah (PR) terhadap Kapolda Riau, Irjen Herry Heryawan.
PR itu ialah menuntaskan kasus SPPD fiktif serta konflik SDA yang saat ini masih belum diselesaikan Polda Riau.
Ayus, sapaan akrabnya merasa adanya kejanggalan dengan adanya kasus SPPD fiktif ini, menurutnya Kapolda harus menuntaskan ini segera karena merupakan uang rakyat yang diambil dari rumah rakyat.
"Kalau di SDM kita minta tuntaskan kasus SPPD fiktif. Ini jadi rapor keras untuk jajaran kepolisian Riau, SPPD fiktif ini masyarakat tak perlu diajari, kita masih ada liat kejanggalan saat membuka untuk membedah kasus ini lagi, memulai menelaah lagi, kronologi dan alur investigasi kita harus buka lagi kasus ini," tegasnya.
"Bagaimana pun itu uang rakyat dan di rumah rakyat, belum bicara tunda bayar, belum kita belanja lebih, anggaran yang diteriakan gubernur," ujarnya.
Sebagai mantan Senator RI, ia tau betul dan melihat perlunya anggota dewan yang diperiksa dalam kasus SPPD fiktif ini. Selama ini menurutnya yang diperiksa jajaran bawah seperti staff maupun honorer.
"Di rumah rakyat ada anggota dewan, anggota dewan dalam melaksanakan dibantu kesekretariatan, dalam kaca mata orang awam, kita saja, kesekretariatan itu tak mungkin jalan sendiri, pasti melekat kepada anggota dewan, dan tak satupun anggota dewan yang diperiksa," kata Ayus.
"Yang diperiksa selalu terekspose staff, tenaga honorer, terlalu naif, mereka bukan siapa siapa, jajaran bawah kesekretariatan, sifatnya mereka pelayanan," katanya.
Ayus memiliki sebuah tanda tanya besar, hal itu sangat beralaaan karena penyelidikan ini tak pernah selesai di tangan Kapolda sebelumnya. "Apalagi persentase uang kembali hampir setahun baru 10 persen, kok rasanya menimbulkan tanda tanya besar, jadi kita harap Kapolda baru untuk selesaikan," katanya
Namun, Ayus tetap mengapresiasi Kapolda yang baru karena memiliki segudang prestasi.
"Aku puji dia, banyak prestasinya luar biasa, mudah mudahan disini menjadi paripurna, di Riau tempatnya paripurna dengan prestasi beliau yang luar biasa," ujar Ayus.
Ia juga menyoroti kasus konflik lahan yang sering terjadi di masyarakat Riau, menurutnya perlu langkah konkrit dari Kapolda untuk segera menuntaskan hal tersebut.
"Wilayah Riau ini sangat strategis, tidak sama dengan wilayah lainnya, kita punya aset nasional untuk sumber daya alam, dengan SDA luar biasa ini, tentu dimana ada 'gula' disitu ada 'semut'," katanya.
Ia mengaku Irjen Herry sebagai orang pilihan yang bisa memiliki tenaga dan fikirannya untuk menuntaskan konflik SDA yang ada.
"Setelah apresiasi, datang ke Riau, tentu kita menyampaikan harapan kita hal yang sangat wajar masyarakat Riau akan mengatakan mudah mudahan bisa, bukan berarti tak bekerja, bisa bekerja lebih, lebih saya maksud adalah kelebihan kasus, masalah, kemudian perkara yang tersisa, kita minta dia karena kita apresiasi sebagai orang pilihan, kalau orang pilihan tentu lebih bertenaga dan berfikir," ungkap Ayus.
"Harapannya lebih karena apa? Saking banyaknya kasus belum selesai, gantung, kelebihan dia ini untuk bisa selesaikan dan tidak menambah masalah baru," jelas Ayus.
Selaras dengan Ayus, Ketua Umum Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR) Dr. drh. H. Chaidir, M.M menyebut dengan adanya Kapolda Baru agar dapat menyelesaikan SPPD fiktif secara adil dan dapat menegakkan kebenaran.
Karena saat ini masyarakat sangat berharap banyak kepada pihak kepolisian untuk tetap berada dalam jalan kebenaran, dan tentunya dapat menjunjung nilai budaya melayu.
"Kalau di Riau banyak juga kasus seperti SPPD fiktif itu, sementara masyarakat kita berharap sepertinya ini jadi PR Bagi para pejabat baru, baik di pemerintahan maupun instansi vertikal, agar nantinya dapat menegakkan kebenaran dan keadilan," ujar Chaidir.
Ia percaya kepada Irjen Pol Herry untuk dapat mempelajari secara cepat permasalahan yang ada di Provinsi Riau. "Kita percaya Kapolda bukan orang yang baru, tentu sudah berpengalaman tugas di berbagai daerah, tentu mereka segera identifikasi masalah apa yang menjadi ekspektasi publik selama ini," kata Chaidir.
"Walaupun beliau orang baru di Riau, kita tak ragu, pasti akan cepat diselesaikannya," Katanya lagi.
Saat ini menurutnya di tengah masyarakat instansi pemerintah sedang sosial distraksi, yakninya ada ketidakpercayaan terhadap lembaga pemerintah.
Untuk itu Chaidir menekankan untuk kepolisian terus memaksimalkan kinerjanya dan berpihak pada masyarakat Riau