Riaumandiri.co - Republik Rakyat Cina langsung membalas kontan penerapan tarif impor yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump pada Selasa. Yang disasar Cina tergolong strategis, yakni produk-produk pertanian dari Amerika Serikat.
Pada Selasa, tarif impor sebesar 25 persen terhadap Kanada dan Meksiko resmi berlaku. Washington juga telah mengenakan pungutan tambahan sebesar 10 persen terhadap impor Cina, menambah 10 persen yang dikenakan pada bulan lalu.
Menyusul pemberlakuan itu, Cina langsung mengumumkan akan mengenakan tarif tambahan hingga 15 persen pada impor produk pertanian utama AS, termasuk ayam, daging babi, kedelai, dan daging sapi, dan juga memperluas kontrol dalam melakukan bisnis dengan perusahaan-perusahaan AS.
Tarif yang diumumkan oleh Kementerian Perdagangan akan berlaku mulai tanggal 10 Maret. Tarif tersebut mengikuti perintah Presiden AS Donald Trump untuk menaikkan tarif impor produk Tiongkok menjadi 20 persen secara keseluruhan. Aturan tersebut mulai berlaku pada hari Selasa.
Impor ayam, gandum, jagung, dan kapas yang ditanam di AS akan dikenakan tarif tambahan sebesar 15 persen, katanya. Tarif sorgum, kedelai, daging babi, daging sapi, makanan laut, buah-buahan, sayuran dan produk susu akan dinaikkan sebesar 10 pesren.
Pada hari Selasa yang sama, Beijing juga memasukkan 10 perusahaan AS lagi ke dalam daftar entitas yang tidak dapat diandalkan, yang akan menghalangi mereka untuk terlibat dalam aktivitas impor atau ekspor terkait Tiongkok dan melakukan investasi baru di negara tersebut.
Perusahaan yang terdaftar adalah TCOM, Limited Partnership; Tongkat Kemudi Enterprises LLC; Teknik Teledyne Brown; Industri Huntington Ingalls; S3 Aero Pertahanan; Perusahaan Kubik; Bijih Teks; ACT1 Federal; Grup Manajemen Exovera dan Planate.
Penambahan 10 perusahaan tersebut terjadi setelah Tiongkok bulan lalu menambahkan dua perusahaan, perusahaan fesyen PVH Group dan perusahaan bioteknologi Illumina, ke dalam daftar entitas yang tidak dapat diandalkan.
Secara terpisah, Cina menambahkan 15 perusahaan AS ke dalam daftar kendali ekspornya, termasuk perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan seperti General Dynamics Land Systems dan General Atomics Aeronautical Systems.
“Cina telah memutuskan untuk memasukkan 15 entitas AS yang membahayakan keamanan dan kepentingan nasional Cina ke dalam daftar kendali ekspor, serta melarang ekspor barang-barang yang dapat digunakan ganda kepada mereka,” kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.